Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) baru saja meluncurkan pemantau cuaca 'With Globe'. Pemantau cuaca itu merupakan teknologi berlisensi Jepang.
With Globe di BMKG merupakan unit kedua yang ada setelah pemasangan sebelumnya di kantor World Meteorological Organization (WMO) di Jenewa, Swiss oleh Weather News Inc.
"Dengan adanya With Globe ini kita bisa mengilustrasikan sebuah ilmu pengetahuan tentang sistem bumi serta mengambarkan animasi kejadian cuaca yang ada di bumi ini," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya usai peluncuran With Globe di Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Dia menjelaskan, alat pemantau cuaca bumi ini memberikan animasi tutupan awan, arus laut, suhu permukaan air laut, isobar permukaan bumi, dan perubahan cuaca di atas permukaan bumi.
Dengan With Globe, lanjut dia, BMKG bisa melihat segala cuaca bumi dan permukaan bumi lewat sebuah alat yang berbentuk bola dunia berdiameter 90 centimeter.
"Instalasi With Globe ini juga bisa digunakan untuk menjelaskan tentang proses lingkungan hidup yang begitu kompleks," ujar dia.
Dia mengatakan, media visualisasi hasil pengamatan fenomena cuaca bumi ini diharapkan dapat menjadi media komunikasi tentang layanan informasi BMKG kepada masyarakat. Informasi tersebut berkaitan dengan perkembangan cuaca, perubahan iklim, kualitas udara, seismologi teknik, tanda waktu, listrik udara, gempa bumi, dan tsunami.
Berbeda dengan alat-alat pemantau cuaca yang telah ada di Indonesia, With Globe memiliki cakupan yang lebih luas yaitu seluruh permukaan bumi.
Selama ini alat pemantau yang telah ada di BMKG hanya terfokus pada permukaan Indonesia dan 28 negara tetangga di sekitar Indonesia. Tapi lewat alat ini, perubahan cuaca di seluruh dunia bisa terpantau.
"With Globe telah direncanakan sejak 2012 dan dapat terealisasikan pada 2014," tandas Kepala BMKG Andi Eka Sakya. (Ant/Yus)
BMKG Luncurkan 'With Globe', Bisa Pantau Suhu Seluruh Dunia
With Globe milik BMKG ini merupakan pemantau cuaca yang menggunakan teknologi berlisensi Jepang.
diperbarui 11 Sep 2014, 16:56 WIBAwan hitam di atas kawasan Surabaya Barat, Senin (5/4). Menurut BMKG, cuaca ekstrim merupakan pengaruh puncak terjadinya badai siklon tropis Robyn yang berada di Sumatera barat daya. (Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
7 8 9 10
Berita Terbaru
Token Buatan Artis Tumbang, Bagaimana Potensi Pengembangan Kripto Lokal?
Potret Syahnaz Sadiqah Dampingi Jeje Govinda Selama Pilbup KBB, Calon Ibu Bupati
Cara Buat Tempe Bacem yang Lezat dan Bergizi
Prabowo Subianto Bakal Umumkan Kenaikan UMP 2025, Segini Bocorannya!
Cara Membuat Churros: Resep Lengkap dan Tips Sukses
Cara Cepat Hentikan Diare Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
287 TPS Gelar PSU, PSL hingga PSS di Pilkada 2024, KPU RI: Terbanyak di Sumut
Tips Main Rubik: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Ahli
5 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan Rambut dan Cara Menggunakannya
KPU RI: Data C Hasil Terunggah di Sirekap Mobile Sudah Mencapai 97,85%
Fahri Hamzah Usulkan Omnibus Law Perumahan Jadi Kunci Atasi Masalah Perumahan
Kemenag Buka Pendaftaran Petugas Haji Mulai Hari Ini, Ada 8 Formasi Salah Satunya Layanan Disabilitas