Gubernur Jatim Minta BPLS Tangani Luapan Lumpur Lapindo

Lumpur Lapindo tersebut meluap dan mengalir melalui celah-celah endapan lumpur yang mengering.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Sep 2014, 17:51 WIB
Foto udara kondisi pusat semburan lumpur panas Lapindo yang bertambah jumlahnya, yang menenggelamkan wilayah Porong dan Tanggulangin Sidoarjo, jelang empat tahun semburan lumpur panas Lapindo.(Antara)

Liputan6.com, Surabaya- Meluapnya lumpur Lapindo di titik 68 ditanggapi oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dia meminta Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) untuk segera menutup tanggul, agar lumpur panas yang membanjiri halaman rumah warga segera berhenti.

"BPLS saya minta untuk segera ditutup," katanya, di sela sebuah seminar di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (11/9/2014).

Sekarang petugas BPLS belum bisa melakukan penanganan secara maksimal menutup tanggul yang jebol karena dilarang warga korban lumpur yang menuntut proses pembayaran ganti rugi segera diselesaikan.

Menurut Pakde Karwo, dirinya meminta agar BPLS melakukan pendekatan persuasif ke warga. "Kita kasih kesadaran. Pokoknya jangan dengan kekerasan," tuturnya.

Dia menambahkan,  Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memfasilitasi warga untuk menyelesaikan kasus tersebut ke Jakarta. "Ya, nanti ke Jakarta kita antar," tandasnya.

Lumpur panas kembali keluar dari pusat semburan di bekas area sumur Banjar Panji l milik Lapindo Brantas Inc. Lumpur panas tersebut meluap ke tanggul 68 sisi utara semburan, yang berada di wilayah perbatasan Desa Gempolsari-Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo Jawa Timur.
 
Dari pantauan di lapangan, lumpur Lapindo tersebut meluap dan mengalir melalui celah-celah endapan lumpur yang mengering. Juga mengalir ke area persawahan kosong yang sebagian ditempati pemukiman yang sudah dikosongkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya