Meletus 38 Kali, Gunung Slamet Lontarkan Abu Tebal Capai 1.500 M

Letusan Gunung Slamet mengeluarkan abu berwarna coklat kehitaman tebal dengan tinggi dengan letusan mencapai 200-1.500 meter.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Sep 2014, 00:08 WIB
Petugas memantau aktivitas Gunung Slamet di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng. ( ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah masih tinggi yaitu status siaga level III. Berdasarkan data pengamatan PVMBG pada Kamis (11/9/014) antara pukul 12.00-18.00 WIB, aktivitas gunung meningkat dibanding kemarin.

Secara visual cuaca terlihat terang dan angin pun terasa tenang. Setelah diamati, terjadi 38 kali letusan dengan mengeluarkan abu berwarna coklat kehitaman tebal dengan tinggi dengan letusan mencapai 200-1.500 meter.

"Terdengar 20 kali dentuman kuat. Jarak luncur material lava pijar mencapai 1.300 meter," Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2014).

Hal ini, lanjut Sutopo, menyebabkan hutan savana di sekitar puncak Gunung Slamet terbakar di dua titik. Yaitua kawasan sebelah timur dan barat laut.

Sementara dari kegempaan telah terjadi 25 kali gempa letusan dan 83 kali gempa hembusan. Untuk itu, masyarakat dilarang memasuki area radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

"Masyarakat diimbau tetap tenang. Aktivitas tetap berjalan normal. Belum perlu ada pengungsian. Masyarakat Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang belum perlu mengungsi," ucap Sutopo

Namun demikian, warga diimbau tetap siap siaga. Aparat desa dan kecamatan diminta selalu koordinasi dengan BPBD setempat.

"Pantau perkembangan gunung sesuai pengamatan stasiun gunung api Slamet. BNPB telah memberikan pendampingan BPBD Jawa Tengah dan BPBD di 5 kabupaten sekitar Gunung Slamet dalam menyusun rencana kontinjensi menghadapi erupsi gunung," jelas Sutopo.

Sosialisasi terkait upaya mitigasi bencana telah dilakukan. BPBD Kabupaten Purbalingga sudah melakukan simulasi dengan melibatkan masyarakat. BPBD Kabupaten Banyumas dan Pemalang telah melakukan sosialisasi.

"Logistik dan peralatan telah siap semua. Peralatan maupun logistik, sudah dipersiapkan," tukas Sutopo.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya