Temui Jokowi, Tony Blair Tanya Cara Tumpas Gerakan Radikal

Jokowi mengaku tidak sepaham dengan kebijakan sebagian negara-negara barat dalam menangani gerakan radikal.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 12 Sep 2014, 03:00 WIB
Jokowi Dan Tony Blair (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Inggris Tony Blair bertamu ke kediaman Presiden terpilih Jokowi, Jalan Taman Suropati, nomor 7, Menteng Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tertutup itu, Jokowi mengatakan Blair sempat bertanya kepadanya terkait langkah pemerintahan nanti menghadapi gerakan radikal yang mengatasnamakan agama.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Jokowi mengaku tidak sepaham dengan kebijakan sebagian negara-negara barat yang langsung mengambil jalan agresi militer untuk membendung gerakan radikal.

Sebagai negara dengan jumlah penganut muslim terbesar didunia, Jokowi mengatakan, cara yang paling ampuh untuk menangkal gerakan-gerakan tersebut yaitu melalui pendekatan dialog keagamaan dan budaya.

"Ini ditanyakan oleh Tony Blair tadi, saya sampaikan kita mempunyai yang namanya culture approach, religion approach, tidak hanya security approach," ucap Jokowi usai menerima Blair, Kamis (11/9/2014).

Sama seperti pemimpin negara-negara lainnya, Jokowi menganggap gerakan radikal merupakan ancaman bagi keamanan negara. Namun demikian, tiap negara menurutnya punya cara untuk membendung gerakan-gerakan tersebut. Dan Indonesia, punya cara yang berbeda dengan kebanyakan negara-negara lainnya.

"‎Kita mempunyai cara sendiri. Ada pendekatan keamanan tetapi ada juga pendekatan budaya dan pendekatan agama. Ini mungkin yang berbeda dengan negara lain," ucap Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya