Top 5 News: Savana Gunung Slamet Terbakar Paling Jadi Perhatian

Gunung Slamet kini terus dipantau lantaran aktivitasnya yang mengalami peningkatan. Berita itu yang paling dicari selain kabar lainnya.

oleh Muhammad AliAchmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Sep 2014, 06:30 WIB
Puncak Gunung Slamet menyemburkan material vulkanik saat terjadi letusan terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Slamet tengah bergeliat. Beberapa kali dentuman terdengar dari gunung api di kawasan Jawa Tengah tersebut. Bahkan, lontaran lava yang dimuntahkan telah membuat savana di Gunung Slamet menjadi terbakar.

Berita tersebut menjadi perhatian di hati Liputan6.com selain kabar terpopuler lainnya. Seperti langkah Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok yang mundur dari Partai Gerindra.

Berikut 5 berita terpavorit pecinta Liputan6.com, yang dihimpun sepanjang Kamis 11 September 2014:

1. Ahok Tak Mungkin Mundur

Sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok yang mundur dari Partai Gerindra mendapat tanggapan dari Politisi Golkar Ali Mochtar Ngabalin. Menurutnya, pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu tak mungkin mundur jika presidennya adalah Prabowo Subianto.

"Kalau Pak Prabowo Presiden pasti Ahok tidak akan keluar. Dia membaca arah angin. Sekarang kalau dia berhenti dari Gerindra apa kata dunia?" ujar Ali Mochtar Ngabalin usai mengikuti pertemuan Koalisi Merah Putih di kediaman Akbar Tandjung, Jakarta, Rabu 10 Septemberu 2014 malam.

Ahok menyatakan mundur dari Partai Gerindra setelah partai berlambang kepala burung Garuda mendukung salah satu poin dalam RUU Pilkada. Yaitu kepala daerah dipilih oleh DPRD, bukan langsung oleh rakyat.

Selengkapnya: 'Ahok Tak Mungkin Mundur Jika Prabowo Jadi Presiden'

2. Tolak RUU Pilkada

Sama seperti Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Walikota Bogor Bima Arya juga menolak RUU Pilkada dan pemilihan kepala daerah tak langsung.

Dan sikap Bima Arya ini berbeda dengan partai asalnya, PAN yang justru mengusung RUU Pilkada. Bima pun siap dipecat, jika karena PAN tak bisa menerima sikapnya yang berbeda.

"Saya tidak mau berandai-andai, yang pasti saya pendiri PAN, saya menjadi walikota karena PAN, dan sekali matahari tetap matahari, tidak akan saya keluar dari partai," kata Bima Arya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis 11 September 2014.

Selengkapnya: Tolak RUU Pilkada Seperti Ahok, Walikota Bogor Siap Dipecat PAN

3. Savana di Gunung Slamet Terbakar

Hutan savana atau padang rerumputan kering di sekitar Pos 5 jalur pendakian Gunung Slamet dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terbakar. Kabarnya api berkobat akibat percikan lava pijar yang dimuntahkan gunung api tersebut sejak Rabu 10 September.

Meski demikian, lokasi pos tersebut masih berada pada radius aman sekitar 1,5 kilometer dari puncak.

Selengkapnya: Terkena Lontaran Lava Pijar, Savana di Gunung Slamet Terbakar

4. Mending Kutu Loncat

Pernah jadi politisi Partai Golkar, lalu sekarang mundur sebagai kader Partai Gerindra, Wagub DKI Jakarta Ahok tak menampik dirinya adalah Kutu Loncat. Baginya, lebih baik meloncat atau berpindah daripada diam di tempat dan menjadi Kutu Busuk.

Namun, sekarang pria Ahok mengambil keputusan yang sedikit berbeda untuk tak langsung loncat-loncat atau pindah. Bila dulu ia ditarik dari Partai Golkar pindah ke Gerindra, kali ini pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu memutuskan untuk vakum sementara dari dunia politik.

Selengkapnya Ahok: Mending Kutu Loncat daripada Kutu Busuk

5. Monyet Aja Dikasih Rp 5 Juta

Kantor Jokowi-Ahok digeruduk puluhan warga yang mengaku menjadi korban penggusuran di Jalan Gili Samping/Budi Raya, RT 01 RW 05, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mereka menuntut Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membatalkan rencana penggusuran tempat tinggal mereka.

Sejumlah spanduk berisi pernyataan sikap penolakan warga' pun dipampang para demonstran. Di antaranya bertuliskan "Bangun Rusun untuk Rakyat", "Hentikan Gusuran Paksa Rumah Saya", "Jangan Gusur Tanpa Solusi", "Jokowi-Ahok Harus Tanggung Jawab, Jangan Biadab", dan lain sebagainya.

Selengkapnya: Pendemo Jokowi: Monyet Saja Dikasih Rp 5 Juta, Kenapa Kita Nggak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya