Liputan6.com, Pemalang - Pascameletus hebat sejak Kamis 11 September siang hingga pagi tadi, sejumlah petani cabai di lereng Gunung Slamet di Pemalang, Jawa Tengah masih beraktivitas seperti biasa. Mereka tampak tenang dan tetap memanen cabai di kebun yang lokasinya hanya berjarak sekitar 6 kilometer dari puncak gunung.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (12/9/2014), meski merasa was-was, para petani tersebut mengaku hanya bisa pasrah dan menunggu instruksi dari pemerintah setempat.
Semalam letusan Gunung Slamet membuat warga di sekitar lereng gunung panik. Saat yang lain tengah tidur terlelap, warga di sekitar Gunung Slamet justru panik dan berhamburan menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
Ribuan warga yang tersebar di 8 desa yang jaraknya paling dekat dari kawah gunung sejak petang kemarin sudah mengemasi harta benda mereka untuk mengungsi. Menurut warga, letusan kali ini termasuk yang terbesar dalam sejarah Gunung Api Slamet.
Sebelumnya, letusan demi letusan yang disertai semburan lava pijar terus saja terjadi dari puncak Gunung Slamet. Bahkan setiap hari letusan cenderung mengalami peningkatan.
Sejak Kamis siang kemarin hingga pagi tadi letusan hebat terjadi hingga belasan kali. Bahkan suara dentumannya terdengar hingga lebih dari radius 20 kilometer dari puncak gunung.
Baca juga:
Meletus 38 Kali, Gunung Slamet Lontarkan Abu Tebal Capai 1.500 M
Advertisement
Kakek 89 Tahun Ikut Fitness Sebelum Berangkat Haji
34 Anggota Polres Jakarta Barat Positif Narkoba
(Sss)