Liputan6.com, Banyumas - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang menunjukkan kecenderungan meningkat tiga hari terakhir membuat warga bereaksi. Salah satunya adalah menggelar ritual.
Warga Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah, telah menggelar acara ritual slametan adat Jawa, salat istigasah, dan tumpengan.
Warga juga membuat kupat 'slamet' untuk tolak bala, yang berisi selembar daun salam dan gantungkan di pintu masuk masing-masing rumah.
Menurut Kyai Sukri Ahmad Muhajir, yang merupakan warga Limpakuwus, ketupat 'slamet' atau ketupat tolak bala dibuat agar warga selamat dari kemurkaan Gunung Slamet.
Advertisement
Jika dimaknai dengan pendekatan syariat Islam dan falsafah Jawa, Kyai Sukri menyebut ketupat adalah simbol dari rasa bersalah kepada Allah dan supaya diberi keselamatan.
"Setelah mengaku banyak dosa salah, lalu meminta agar diberi keselamatan," kata Kyai Sukri, Jumat (12/9/2014).
Warga juga membuat sayur pepaya muda atau biasa disebut dengan 'jangan gandul', yang merupakan simbol akan harapan lahar gunung Slamet jangan sampai jatuh ke pemukiman penduduk.
"Tetap nggandul (menggantung) tidak jatuh di pemukiman tetapi hanya di sekitar kawah, sehingga tidak mencelakai orang," jelas Kyai Sukri.
Ditemui secara terpisah, Kepala Desa Limpakuwus, Darko, mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi mengenai perkembangan kondisi gunung dari hari ke hari. Hal itu dilakukan agar warga siap menghadapi kemungkinan terburuk yang terjadi nantinya.
Menurut Darko, warga sempat panik dengan aktifitas gunung berapi itu akhir-akhir ini. Bahkan sebelumnya warga sempat berhamburan keluar rumah ketika terjadi dentuman cukup keras dari Gunung Slamet.
"Kejadian seperti itu jarang terjadi, bahkan nyaris tidak pernah terjadi sejak puluhan tahun," ujar Darko.
Sementara itu, merespons aktivitas Gunung Slamet, aparat Kodim 0701/Banyumas, Polres Banyumas, Satpol PP, BPBD Banyumas, dan relawan dari sejumlah organisasi menggelar apel siaga.
Apel Kesiapsiagaan Bencana Erupsi Gunung Slamet digelar di Lapangan Rempoah, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (12/09/2014).
Komandan Kodim 0701/Banyumas Letnan Kolonel Infanteri Asep Apandi mengatakan apel kesiapsiagaan ini, dimaksudkan untuk memberikan rasa tenang kepada masyarakat yang sempat resah akibat peningkatan aktivitas Gunung Slamet.
Asep juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan buruk yang terjadi dari Gunung Slamet.
"Yang penting masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan dan percaya diri. Insya Allah, masyarakat bisa tenang," imbuh Asep.(Yus)