Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengalokasikan uang ratusan triliun rupiah untuk dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Alokasi tersebut dianggap sudah terlalu besar sehingga perlu dilakukan pengurangan dengan cara menaikkan harga BBM bersubsidi.
Hal tersebut diharapkan oleh pelaku industri hulu migas yang tergabung dalam Indonesian Pertoleum Association (IPA) kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) baru yang akan menggantikan Jewo Wacik.
Advertisement
"Langkah- langkah penting untuk menaikkan BBM secepat mungkin," kata Presiden IPA Lukman Mahfoedz saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang ditulis Minggu, (14/9/2014).
Menurut Lukman, saat ini besaran subsidi untuk BBM sudah melampaui batas kewajaran. Ia menyebut nilainya sudah mencapai Rp 1 triliun per hari.
"Subsidi BBM Rp 1 trilun tiap hari sangat tidak wajar," tuturnya.
Lukman menambahkan, dengan menaikan harga BBM bersubsidi maka akan membantu meringankan beban keuangan negara. Sehingga angka defisit anggaran negara bisa semakin mengecil.
"Sehingga bisa membantu defisit negara," kata Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tersebut. (Pew/Ndw)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui Selamat mencoba!