Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota mendapatkan penolakan dari sejumlah kalangan terutama dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) pemerhati lingkungan. Proyek ini dinilai hanya akan menguntungkan pengendara mobil pribadi dan tidak efektif untuk mengurangi tingkat kemacetan di ibukota.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan sebenarnya proyek pembangunan jalan tol ini bisa dilaksanakan dengan beberapa syarat, salah satunya yaitu pembangunan 15 koridor bus TransJakarta sudah tercapai sehingga masyarakat bisa mengakses angkutan umum kebanggaan Jakarta itu dengan lebih mudah.
Advertisement
"Kalau kita melihat pada referensi pertemuan kaukus lingkungan pada 4-5 tahun lalu, 6 ruas ini menjadi relevan kalau evaluasi terhadap pengadaan busway yang 15 koridor sudah dilaksanakan. Sehingga kami menunggu evaluasi 15 koridor busway itu," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (14/9/2014).
Jika pun harus dibangun, lanjut dia, tidak perlu dibangun secara keseluruhan, tetapi dapat dilakukan secara bertahap sambil melihat berapa banyak sebenarnya ruas tol ideal yang dapat dibangun sehingga tidak malah menimbulkan masalah nantinya.
"Menjadi kerena sudah ditandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), jadi sebenarnya kalau secara legal itu sudah bisa dilaksanakan. Tetapi pembangunannya dilakukan secara bertahap, mungkin tidak harus semuanya, mungkin 1-2 ruas dulu. Karena ujungnya kan Pemprov mau mencari solusi dri masalah transportasi ini," jelasnya.
Pengamat Transportasi Darmaningtyas sebelumnya mengatakan, pembangunan ruas tol ini akan dilakukan secara bersamaan. Menurutnya pembangunan enam ruas tol ini juga jauh berbeda dengan janji dikatakan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok), di mana pada masa kampanye calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta menolak realisasi proyek ini.
"Kemarin Ahok selalu menyatakan bahwa proyek ini akan dikerjakan secara serentak. Padahal waktu kampanye dulu mereka menolak proyek ini. Kami minta mereka tepati janjinya," tegas dia. (Dny/Ndw)