Liputan6.com, Jombang - Kekeringan terjadi di sejumlah daerah akibat musim kemarau yang melanda Tanah Air. Di Jombang, Jawa Timur, sebanyak 340 kepala keluarga di Desa Marmarmoyo membuat kubangan di dasar sungai yang telah mengering akibat hujan yang tak kunjung turun.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (15/9/2014), pembuatan kubangan ini sudah dilakukan sejak 2 bulan lalu. Meski keruh, air dari kubangan mereka gunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian.
Advertisement
Dengan berbekal ember air, sejumlah warga mulai mengantre mengambil sisa-sisa air kotor dari lubang kecil berdiameter 50 centimeter dengan kedalaman 60 cm. Sementara untuk kebutuhan memasak, warga menunggu kiriman air bersih dari PDAM yang datang setiap 2 minggu sekali.
PDAM setempat menyediakan sebanyak 2.200 liter air bersih untuk 340 kepala keluarga di Desa Marmarmoyo. Namun jika PDAM terlambat mengirim, warga terpaksa mengambil air di hutan yang jaraknya mencapai 5 kilometer dari tempat tinggal mereka.
Sementara itu, warga Kalirejo, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta harus membuat lubang resapan di belakang pekarangan mereka demi mendapatkan air bersih. Setelah ditunggu sepanjang malam, saat air mulai terkumpul barulah air dapat diambil oleh warga.
Lebar lubang yang dibuat hanya sekitar 25 centimeter dengan kedalaman 1 meter. Setiap keluarga memiliki beberapa lubang untuk keperluan memasak, minum, mencuci baju, hingga mandi.
Kekeringan akibat kemarau ini mengakibatkan sumber mata air dari sumur galian hingga pipa PDAM tak sampai ke rumah warga. Warga juga harus berhemat dalam penggunaan air bersih. Karena pasokan air bersih oleh PDAM harus menunggu giliran dari desa lain sekitar 5 hingga 7 hari sekali.
Baca juga:
Sambut Musim Kemarau, Warga Sasak Lombok Gelar Tradisi Peresean
Puluhan Hektare Hutan Pinus di Lereng Gunung Guntur Terbakar
Pembobol Kas PDAM Bengkulu Masuk DPO
(Ans)