Ruang Kelas Ambruk - Pemanfaat Kotoran Sapi untuk Masak

5 dari 13 ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ambruk ketika sedang direnovasi.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Sep 2014, 18:26 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Sumedang - 5 dari 13 ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ambruk ketika sedang direnovasi. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (15/9/2014).

8 pekerja yang sedang memasang genting terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Robohnya bangunan diduga karena kesalahan pemasangan besi penyangga sehingga tidak kuat menahan genting.

Masih dari Sumedang, Jawa Barat, 1 dari 3 mobil tangki berkapasitas 8.000 liter ditahan Tim Buser dari Polsek Pamulihan. Diduga mobil ini menimbun bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

1 mobil minibus yang membawa selang besar yang digunakan untuk memindahkan BBM dari mobil tangki juga diamankan polisi. Termasuk pemilik mobil bernama Teti dan beberapa petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBNU) yang juga dimintai keterangan.

Meski harga elpiji 12 kilogram naik di tempat lain, kondisi ini tidak berpengaruh bagi para ibu di lereng Merapi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena sejak 2 bulan ini mereka tidak lagi tergantung pada elpiji.

Sebagai pengganti bahan bakar, para ibu di lereng Merapi menggunakan kotoran sapi. Cara membuatnya cukup sederhana. Kotoran sapi ditampung dalam 2 bak lalu diolah secara alamiah menggunakan pipa air yang berfungsi sebagai penetralisir.

Dari olahan tersebut menghasilkan gas yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga menggunakan pipa gas dan digunakan warga untuk memasak.

Sementara itu, tekad Pemerintah Kota Jambi menutup 2 lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK) di Jambi mendapat dukungan mulai dari Forum Umat Beragama sampai organisasi wartawan. Mereka mendukung Pemerintah Kota Jambi yang menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2014 yang melarang seluruh kegiatan prostitusi di kota ini.

Walikota Jambi Syarif Pasha mengatakan 566 Pekerja Seks Komersial (PSK) dan mucikari di 2 lokalisasi ini akan diberi jaminan hidup untuk 3 bulan ke depan dan juga pelatihan, sedangkan bagi warga luar Kota Jambi akan dikembalikan ke kampung halaman mereka. 2 lokalisasi ini akan ditutup awal Oktober mendatang.  (Yus)

Baca juga:

Tukang Jagal Anjing Dipolisikan - Kabut Asap Selimuti Jambi

Warga Kepung Rumah Jagal Anjing di Bogor

Tolak RUU Pilkada, Walikota Bogor Bima Arya Ogah Mundur dari PAN

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya