Liputan6.com, Jakarta Hidup tak hanya bekerja, atau belajar di sekolah, atau sekedar di rumah sebagai ibu rumah tangga. Terlalu fokus pada suatu hal bisa membuat hidup tak seimbang. Padahal, kunci jiwa sehat adalah hidup seimbang.
Seimbang artinya, manusia sebagai makhluk biososial mampu menyeimbangkan antara memenuhi kebutuhan biologis atau hal-hal mendasar seperti makan, minum, udara. Namun di sisi lain sebagai makhluk sosial, manusia juga perlu bersosialisasi. Hal itulah yang dipaparkan psikolog Dra. Tiwin Herman, M.Psi di sela acara Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di Jakarta (15/9/2014).
"Misalnya, orang dewasa harus mampu menyeimbangkan antara tiga lingkungan yaitu keluarga, kerja, dan sosial. Membagi waktu untuk ketiga hal tersebut sangat penting dampaknya untuk kesehatan jiwa," tambahnya.
"Tiga hal tersebut tak bisa dilepas dan diabaikan. Namun seseorang diminta untuk mampu mengatur diri sendiri, mengatur mana yang prioritas baru menjalankan hal lainnya," terang psikolog ini.
Jadi, ketika prioritas Anda adalah bekerja, segera selesaikan pekerjaan karena itu tanggungjawab Anda. Namun usai bekerja, sempatkan waktu untuk bercengkrama bersama keluarga atau berkumpul bersama teman. Jangan lupakan juga waktu bersama keluarga.
"Tertawa atau meditasi bisa sarana melepaskan beban yang ada dalam pikiran maupun perasaan kita," terangnya. Demikian jiwa sehat bakal terpenuhi.