Dicalonkan Menteri, Gatot S. Dewabroto: Saya Sangat Siap

Gatot S. Dewabroto mengaku sangat siap kalau diberi amanah sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di era Jokowi-JK.

oleh Denny Mahardy diperbarui 16 Sep 2014, 12:23 WIB
Gatot S. Dewabroto mengaku sangat siap kalau diberi amanah sebagai Menkominfo di era Jokowi-JK

Liputan6.com, Jakarta Nama Gatot S. Dewabroto ikut muncul dalam rangkaian kandidat menteri yang akan turut membantu pemerintahan Jokowi-JK. Gatot diusulkan mengisi pos Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Tifatul Sembiring yang pernah beberapa tahun menjadi atasannya.

Pria kelahiran 31 Oktober 1961 ini berpengalaman cukup lama di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Jabatan terakhirnya di Kemkominfo adalah sebagai Kepala Pusat Informasi dan Humas dan sudah cukup lama berkutat di bidang komunikasi dan informatika.

Ketika dikonfirmasi tim Tekno Liputan6.com soal namanya muncul dan diusulkan sebagai Menkominfo, Gatot langsung berucap syukur karena dipercaya oleh pihak tertentu untuk menanggung amanah sebagai menteri.

"Saya sih Alhamdulillah, berarti masih ada kepercayaan dari sejumlah pihak untuk kemungkinan menempati jabatan tersebut. Namun saya harus sadar diri, bahwa persaingan sangat ketat dan semuanya tergantung pada pak Jokowi dan pak JK," kata Gatot ketika dihubungi tim Tekno Liputan6.com.

Meski begitu, ia menilai  tradisi keterbukaan ini patut diapresiasi karena berani mendobrak budaya pemilihan pejabat setingkat menteri yang biasa dilakukan dari lingkup partai menjadi berdasarkan aspirasi dan kompetensi.

"Tradisi keterbukaan ini patut dispresiasi membuka lembaran baru bahwa untuk menjadi pejabat publik setingkat menteri harus mempertimbangkan aspirasi publik meski tetap mengacu pada kompetensi dan track record yang ada," tambah Gatot lewat aplikasi BlackBerry Messenger.

Lebih lanjut, pria asal Yogyakarta ini pun mengaku sangat siap bila kemudian benar-benar dipilih oleh Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Menkominfo.

"Insya Allah sangat siap. Dan satu hal lagi, periode pemerintahan 2014 -2019 di era Jokowi-JK tentu tidak tertutup kemungkinan dari turbulensi politik di Senayan. Artinya pengalaman kerja under pressure selama ini Insya Allah cukup menjadi bekal untuk turut mengatasi turbulensi tersebut," tutup Gatot S. Dewabroto.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya