Liputan6.com, Lombok - Harga jual hiu tinggi di pasaran membuat penangkapan hiu makin marak dilakukan oleh para nelayan di desa Tanjung Luar, kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang Mantan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Daeng Muhammad Zainuddin yang menyaksikan langsung jumlah uang yang diperoleh nelayan dari penjualan aneka jenis hiu tersebut.
Advertisement
"Seluruh organnya berharga, dan hal inilah yang membuat para nelayan berani bertaruh nyawa di lautan lepas untuk menangkap buruannya," ungkapnya kepada Liputan6.com, yang ditulis Selasa (16/9/2014).
Dia menjelaskan, dari tulang hiu saja para nelayan bisa menghasilkan Rp 30 ribu per kilo gram (Kg). Sementara daging hiu dijual dengan harga paling murah yaitu hanya Rp 20 ribu saja per Kg.
Hati ikan hiu dapat diolah menjadi minyak dengan harga jual tinggi yaitu mencapai Rp 150 ribu per 1,5 liternya. Sedangkan bagian kulit hiu yang kering dijual dengan harga Rp 150 ribu Kg.
Dia menambahkan, hal paling menggiurkan yaitu sirip hiu. Harga sirip hiu dijual Rp 2 juta untuk kualitas super, dan Rp 1 juta untuk kualitas rendah. "Tidak ada yang terbuang dari hiu, sampai jeroannya atau isi dalamnya laku terjual," kata Daeng
Sementara itu, Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Luar Syamsudin mengatakan, jumlah nelayan penangkap hiu terus berkurang dari tahun ke tahun.
Hal itu karena adanya sosialiasi undang-undang oleh pemerintah dan juga karena adanya seleksi alam di mana daerah buruan hiu semakin berkurang.
"Lima tahun lalu saat pertama saya masuk di tempat ini (TPI) jumlah mereka ada 60 orang, saat ini mereka tersisa tinggal 16 orang saja," terang dia.
Dari data estimasi produk perikanan terjual 248.610 kilo gram hiu berbagi jenis dengan berat rata-rata 60 sampai 70 kilogram per ekornya di TPI Tanjung Luar pada 2013. (Hans B/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!