Menpora Tantang Para Pemuda Membangun Desa

Peserta PSP3 akan dibekali materi karakter dan budaya wirausaha, karakter pencipta lapangan kerja dan bukan sebagai pencari kerja.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Sep 2014, 00:15 WIB
Peserta PSP3 akan dibekali materi karakter dan budaya wirausaha, karakter pencipta lapangan kerja dan bukan sebagai pencari kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemuda kembali menyelenggarakan Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3).

Program yang telah memasuki tahun ke-24 ini melibatkan 837 pemuda terpilih berasal dari 33 provinsi yang terdiri dari 485 peserta pria dan 352 peserta perempuan.

Nantinya para pemuda sarjana akan mengabdi selama 2 tahun dan tersebar di 408 desa. Mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan perekonomian di desa-desa yang berkonsentrasi pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Sebelum terjun langsung ke lapangan, para pemuda dengan multidisiplin dengan nilai Indeks Prestasi (IP) akademik rata-rata di atas 3,24 ini akan mendapat pembekalan selama 14 hari sejak 10 September hingga 23 September 2014.

Pembekalan yang mengangkat tema "Dengan PSP3, Kita Tingkatkan Kemandirian Pemuda Dalam Rangka Mendukung Ekonomi Pedesaan" dibuka langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, Jumat 12 September 2014 di Brigif 2 Marinir TNI Angkatan Laut, Cilandak KKO, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menpora Bekali Peserta Program PSP3 Tahun 2014

Foto dok. Liputan6.com


Pada program PSP3 tahun ini, Kemenpora akan fokus pada peningkatan produktivitas masyarakat pedesaan melalui menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang dilandasi pada semangat kebangsaan. Para pemuda dituntut harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru di desa.

“Sebagai agen perubahan (agent of change), peserta PSP3 akan dibekali materi karakter dan budaya wirausaha, karakter pencipta lapangan kerja dan bukan sebagai pencari kerja”, jelas Menpora Roy Suryo.

Menurut Roy, peserta PSP3 sejatinya mampu menciptakan aktivitas usaha bersama masyarakat desa dengan berbasis kekayaan sumber daya alam dan local wisdom (kearifan lokal) yang dimiliki setiap desa di mana mereka berada.

Selama pembekalan para peserta mendapatkan informasi mengenai Masalah Sarjana dan Pembangunan Perdesaan, Peluang dan Tantangan Pengembangan Kepemudaan di era global.  

Foto dok. Liputan6.com


Ada juga materi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas seperti Metode Penyadaran Masyarakat dan Penyusunan Rencana Kerja Peserta PSP3. Sedangkan materi yang ditujukan pada pengembangan karakter misalnya Membangun Kepeloporan Pemuda dan Kemandirian, khususnya di Perdesaan dan Bagaimana Menumbuhkan Daya Saing bagi Pemuda.

Dengan berbagai materi pembekalan tersebut, diharapkan peserta PSP3 angkatan XXIV tahun 2014 memiliki bekal wawasan, ketrampilan, kompetensi dan motivasi yang memadai untuk diterjunkan sebagai penggerak, pendamping, dan pemandiri masyarakat di 408 desa yang berada di 66 kabupaten/kota di 33 provinsi.

(Advertorial/Gil/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya