Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi telah menyatakan bahwa 34 kementerian di kabinetnya akan diisi orang profesional dari parpol atau luar parpol. Deputi Tim Transisi Anies Baswedan mengatakan profesional yang dimaksud adalah memiliki kompetensi relevan dengan tugasnya.
Anies memaparkan pula, profesional itu memiliki leadership (kepemimpinan) kuat dan rekam jejak positif dalam kariernya, bersih dan tidak tersandera masalah apa pun.
"Itulah yang digarisbawahi Jokowi soal profesional. Harapannya soal ini adalah kabinet kerja bukan kebutuhan lain. Dan orientasi pada hasil. Profesional adalah orang yang benar-benar bisa jalankan apa yang sudah dijanjikan Pak Jokowi," kata Anies di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).
Anies kembali menegaskan sumber orang profesional bisa datang dari mana saja. Dan tak terkecuali profesional dari parpol. Yang jelas, kompetensi dan rekam jejak profesional tersebut bersih dan lepas dari sandera kepentingan lain.
"Selalu ya digarisbawahi profesional, dan profesional sumbernya bisa dari mana aja. Sumbernya ada yang partai dan non. Tapi tetap dua-duanya profesional," tukas Anies.
Terakhir Anis mengaku Tim Transisi belum mengetahui dan tak dapat memastikan apakah menteri yang bekerja sekarang akan kembali bekerja di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Semua itu hanya Jokowi yang tahu. Meski begitu, Anies mengaku tak bisa mengidentifikasi di mana tempatnya profesional yang berprestasi.
"Indonesia banyak orang berprestasi. Di media banyak. Pertanyaannya punya kah kita pusat data yang identifikasi di mana saja orang-orang yang berprestasi itu?" ujar Anies.
"Jangan bayangkan head hunter mencari 34 posisi (menteri). Lalu mencarinya gimana? Kita membutuhkan full of talent," pungkas Anies.
Advertisement