Liputan6.com, Tasikmalaya - Mengantisipasi kekeringan akibat musim kemarau, para petani di Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat bergotong royong membuat kincir air untuk mengairi sawah mereka. Musim kemarau pun tak menjadi masalah yang berarti bagi mereka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (16/9/2014), hamparan sawah di daerah ini mulai ditanami padi oleh para petani. Kondisi kemarau pun tak membuat mereka harus berhenti bercocok tanam.
Ini semua karena adanya kincir air yang sengaja dibuat oleh warga untuk mengairi sawah mereka. Terlebih, daerah tersebut tidak mendapatkan pasokan air irigasi. Sehingga warga harus berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan airnya.
Kincir air yang terbuat dari bambu itu diletakkan di tengah Sungai Citanduy yang sudah mulai surut. Air kemudian dialirkan menggunakan bambu sebagai ganti pipa ke persawahan. Seluruh sawah pun dapat menikmati aliran air. Para petani juga tetap bisa menggarap sawahnya meski musim kemarau tiba.
Setiap kincir air mampu mengairi lebih dari 1 hektar sawah dan bisa bertahan selama musim kemarau. Di wilayah ini, ada belasan kincir air di Sungai Citanduy yang dibangun para petani. (Mut)
Baca juga:
BPBD DIY: Kekeringan Merata di Gunungkidul
Advertisement
Demi Dapatkan Air Bersih, Warga Lereng Gunung Merapi Jual Sapi