Liputan6.com, Beijing - Tinggal di kampung halaman biasanya menjadi dambaan banyak orang setelah meraih kesuksesan baik dalam karir maupun berbisnis. Sayangnya, kondisi tersebut tampaknya tak berlaku bagi para miliarder China yang telah merencanakan untuk pindah dan menetap di negara lain.
Mengutip laman CNBC, Selasa (16/9/2014), hampir setengah dari seluruh miliarder di China berencana untuk pindah ke negara lain dalam lima tahun ke depan. Rencana para miliarder tersebut dapat membuat perekonomian China ketar-ketir mengingat banyak uang akan mengalir ke luar daripada dibenamkan atau dihabiskan di dalam negeri.
Advertisement
Menurut studi yang digelar Barclays dan Ledbury Research, sebanyak 47 persen dari 2.000 miliarder di China telah berencana untuk pindah ke negara lain. Sementara 20 persen lainnya masih tidak tahu akan menetap atau beremigrasi.
Sejauh ini, hasil studi tersebut menunjukkan tingkat rencana kepindahan miliarder tertinggi di dunia. Angka tersebut melampaui jumlah miliarder Qatar dan Amerika Latin yang ingin menetap di negara lain, masing-masing sebanyak 36 persen dan 34 persen.
Saat ditanya mengapa para miliarder China itu ingin meninggalkan tempat kelahirannya, sebanyak 78 responden ingin mendapatkan peluang kerja dan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya.
Sementara 73 persen partisipan mencari jaminan ekonomi yang lebih aman di negara lain. Sisanya, sebanyak 72 persen mengharapkan iklim investasi yang lebih baik selain di negaranya.
Negara yang menjadi tujuan utama kepindahan para miliarder China adalah Hong Kong, Kanada dan Amerika Serikat.
Studi tersebut juga menemukan bahwa hampir setengah dari seluruh miliarder di dunia memiliki status kewarganegaraan lebih dari satu negara. Tak hanya miliarder China, banyak konglomerat lain yang juga berencana meninggalkan negaranya. (Sis/Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!