Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengaku akan terus mengoptimalkan infrastruktur yang dimilikinya untuk mempercepat proses konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke Gas.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGN, Wahid Sutopo menyebutkan, setidaknya ada tiga hal yang akan dilakukan emiten berkode PGAS untuk merealisasikannya. Pertama yaitu merevitalisasi sejumlah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) milik PGN yang sudah tidak dipakai.
Advertisement
"Kamiakan aktifkan lagi, seperti misalnya di Pluit, Tanah Abang, dan lainnya," katanya di Investor Submit, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Saat ini PGN memiliki 12 SPBG yang beroperasi di Jakarta dan Bogor. Untuk penambahan barunya, perseroan akan menambah 6 SPBG sampai akhir tahun 2014.
Dengan semakin banyaknya SPBG tersebut diharapkan masyarakat akan terfasilitasi dalam pencarian sumber gas di lingkungan sekitar mereka layaknya SPBU.
Selain revitalisasi SPBG, BUMN yang bergerak di sektor distribusi gas itu juga akan memanfaatkan beberapa sumber gas baru yang ada di sekitar pipa gas yang sudah ada saat ini.
"Kami melihat ada lokasi yang saat ini berdekatan dengan jaringan yang sudah ada, itu bisa dimanfaatkan. Itu tidak bisa dilakukan sendiri PGN, kami akan kembangkan bersama pemerintah," katanya.
Sementara untuk cara ketiga, oerseroan akan terus melakukan pengembangan pipanisasi ke rumah tangga-rumah tangga mengingat harga gas PGN lebih murah dibandingkan dengan milik PT Pertamina (Persero).
"Untuk pipanisasi ke rumah tangga itu akan menjadi yang utama PGN. kami targetkan sampai akhir tahun pipa kita ke rumah tangga bisa sepanjang 5,000 kilometer totalnya," pungkasnya. (Yas/Ndw)