Liputan6.com, Tokyo - Saham Sony Corp merosot tajam sejak tiga tahun di bursa saham Jepang setelah produsen elektronik menyatakan perkiraan rugi bersih makin besar. Selain itu, perseroan juga tidak membayar dividen tahunan untuk pertama kali sejak 1958.
Saham Sony jatuh 13 persen, penurunan intraday terbesar sejak Maret 2011 di bursa saham Jepang. Saham Sony diperdagangkan di 1.873 yen pada pukul 09.49 waktu Tokyo. Manajemen Sony menyatakan kerugian bersih sekitar 230 miliar yen atau sekitar US$ 2,1 miliar pada tahun fiskal.
Advertisement
Chief Executive Officer (CEO) Sony Kazuo Hirai mengalihkan fokus usaha dari televisi dan kamera digital menjadi hiburan, game computer, dan perangkat mobile mengingat permintaan televisi dan kamera digital menurun.
Dengan Sony XPeria menjadi adalannya, pihaknya sekarang harus fokus untuk menghidupkan kembali film Hollywood, musik, dan bisnis PlayStation.
"Seharusnya Sony fokus dengan perubahan dilakukan sebelum kerugian itu terjadi," ujar Analis Advanced Research Japan Co, Masahiko Ishino, demikian mengutip laman Bloomberg, Kamis (18/9/2014).
Sejak Hirai mengambilalih posisi CEO pada 2012, ia menyatakan, kinerja Sony akan didukung dari game, produk image, dan perangkat mobile. Sejak itu, perusahaan telah mengumumkan PHK dan restrukturisasi untuk membuat unit manufaktur televisi terpisah. (Ahm/)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!