Liputan6.com, Seoul - Sebuah kabar konyol datang dari Korea Selatan. Dua produsen perangkat teknologi asal Negeri Ginseng, Samsung dan LG, dilaporkan kini sedang berseteru karena masalah sepele. Pihak Samsung menuduh para karyawan LG secara sengaja merusak mesin cuci mereka yang sedang dipamerkan pada gelaran IFA 2014 yang berlangsung di Berlin, Jerman beberapa waktu lalu.
Permasalahan ini bahkan telah dilaporkan Samsung kepada pihak berwajib untuk diusut lebih lanjut. Pada laporan pengaduannya, saksi mata Samsung menjelaskan bahwa sejumlah karyawan LG, termasuk seseorang dari jajaran direktur, sengaja merusak mesin cuci Crystal Blue milik Samsung.
Menurut yang dilansir laman BBC, Sabtu (20/9/2014), sebenarnya masalah ini sudah sempat diselesaikan di lokasi acara IFA 2014 berlangsung. Saat itu pihak LG telah mengaku bersalah dan mengganti rugi kerusakan 4 unit mesin cuci Crystal Blue yang dirusak sebesar US$ 2.700 atau sekitar Rp 32 juta.
Akan tetapi pihak Samsung yang dalam kasus ini menjadi korban masih merasa dirugikan. Mereka bahkan kabarnya bakal segera melayangkan tuntutan resmi kepada Jo Seong jin, direktur senior divisi produk perlengkapan rumah tangga LG, yang diduga terlibat masalah ini.
Namun permasalah ini tidak lagi akan diselesaikan di Jerman, melainkan Samsung melayangkan laporan kepada pihak kepolisian Korea Selatan.
Melalui keterangan resmi yang dipublikasikan, Samsung mengtakan, "Sangat disayangkan seorang pejabat tinggi perusahaan harus diperiksa oleh pihak berwajib di negeri ini (Korea Selatan). Namun bagaimanapun permasalah ini harus diungkap kebenarannya."
Sementara itu pihak LG sendiri membela diri dengan mangatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Jo Seong jin bukanlah pengrusakan. Melainkan pengecekan produk kompetitor yang lazim terjadi pada sebuah gelaran pameran.
"Jika memang kami berniat merusak produk dari perusahaan tertentu untuk menjatuhkan citra sebuah produk milik kompetitor, maka kami tidak akan mengutus seorang eksekutif untuk melakukan aksi seperti itu," sanggah LG dalam keterangan pers.
Di samping itu, LG pun merasa Samsung hanya ingin menjatuhkan citra brand mereka di sektor peralatan rumah tangga. Sebab, hingga kini LG diakui masih menjadi pemimpin di pasar peralatan elektronik rumah tangga.
Energi & Tambang