Liputan6.com, Jakarta - Rumah Transisi kerap didatangi berbagai elemen masyarakat untuk sekadar memberi masukan kriteria atau bahkan nama menteri yang bisa dipertimbangkan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Kali ini, giliran kaum wanita pria atau waria yang mendatangi rumah tempat perumusan kabinet Jokowi-JK itu.
Puluhan waria ini datang untuk menemui deputi Tim Transisi yang masih bekerja di Rumah Transisi. Mereka akan memberikan 1 nama menteri untuk masuk dalam kabinet Jokowi-JK.
"Kita datang ke sini mau mengajukan nama calon menteri untuk kabinet Pak Jokowi," kata Ketua Forum Komunikasi Waria se-Indonesia, Yulianus Rettoblaut, di Rumah Transisi.
Yulianus atau akrab disapa Mami Yuli mengatakan, sosok yang diajukan merupakan orang yang kompeten dan bisa membawa suara suara kaum marjinal, seperti para waria. Dengan begitu, kaum waria dapat lebih diperhatikan. Tapi, dia tidak mau mengungkap nama itu.
"Itu rahasia. Jumlahnya 1 orang. Kita percaya dia orang yang kompeten," ungkap Yuli.
Yuli menjelaskan, selama ini para waria ikut dalam kampanye dan memperkenalkan Jokowi saat Pilpres 2014. Yuli bersama anggota kelompoknya secara aktif memperkenalkan program-program yang akan dijalankan selama pemerintahan.
"Saat kampanye kita juga ikut menjelaskan sosok Jokowi pada masyarakat. Akan komitmen dan kemampuan dia menjalankan tugasnya tidak main main. Ini sosok yang bisa membangun negara ke depan," ujar Yuli.
Kedatangan mereka tidak dalam waktu yang tepat. Sebab, saat mereka datang, saat tidak ada 1 pun deputi berada di Rumah Transisi. Meski begitu, mereka tetap akan kembali lagi untuk menyerahkan nama calon menteri jagoan mereka.
"Kita belum janji, jadi nggak bisa ketemu tim. Besok kita mau balik lagi, tadi sudah bikin janji. Kita berharap Pak Jokowi mau membaca rekomendasi dan memperhatikan kita," harap Yuli. (Yus)
Advertisement