Liputan6.com, Jakarta - Rencana harga bahan minyak (BBM) bersubsidi naik kian santer terdengar mendekati pergantian pemerintahan. Manajemen PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), perusahaan bergerak di penyewaan mobil menyatakan tak khawatir atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Pasalnya, kenaikan harga BBM bersubsidi ditanggung oleh konsumen.
"Kalaupun naik mereka harus tetap operasi. BBM beban mereka," kata Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, Hindra Tanujaya, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Advertisement
Dia mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi membuat konsumen melakukan efisiensi. Akan tetapi tidak akan mengurangi jumlah sewa mobil. Menurut Hindra, konsumen hanya akan melakukan pergantian mobil. "Tapi tetap efisien biasa konsumsi BBM Rp 1,7 juta, mereka ganti yang lebih irit switching," tutur Hindra.
Namun, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menambah beban bidang logistik perseroan. Itu pun juga tak berpengaruh karena dalam perjanjian kontrak ada ketentuan jika ada kenaikan maka ongkos yang lain pun turut terangkat.
"Logistik kalau BBM naik kontrak kami ada charge harganya, karena memindahkan barang titik ke titik lain termasuk driver, BBM, termasuk tol dicharge," ungkap dia.
Sementara itu, menurut dia kenaikan harga BBM bersubsidi justru memberi keuntungan tersendiri bagi Adi Sarana Armada. Kenaikan BBM berdampak pada inflasi yang kemudian mengerek harga jual mobil bekas. (Amd/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!