Liputan6.com, Singapura - Setelah selama hampir dua pekan terus mengalami pelemahan, bursa Asia akhirnya menanjak perlahan. Penguatan tersebut menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan klaim pengangguran telah berkurang.
Mengutip laman Bloomberg, Jumat (19/9/2014), indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,3 persen ke level 144,37 pada perdagangan pukul 10:01 waktu Tokyo. Data tersebut belum termasuk pasar-pasar keuangan di Hong Kong dan China yang masih belum dibuka.
Advertisement
Dalam sepekan, indeks saham Asia Pasifik mengalami pelemahan hampir satu persen setelah hasil perindustrian China menunjukkan pertumbuhan paling lambat sejak 2008. Kondisi itu juga menunjukkan China sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia tengah kehilangan momentumnya.
"China dapat tumbuh lebih cepat pada pertengahan tahun depan. Dengan sejumlah bank sentral Asia yang masih suportif, dan pertumbuhan ekonomi yang baik di sebagian besar negara, ekuitas masih menjadi pilihan yang lebih baik," ungkap Kepala Riset Kekayaan Pribadi di Craigs Investment Partners Ltd, Mark Lister.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim pengangguran AS turun sebanyak 36 ribu menjadi 280 ribu orang.
Indeks saham Jepang Topix menguat 0,5 persen seiring dengan melemahnya yen sebesar 0,1 persen terhadap dolar. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,6 persen.
Sebaliknya, indeks saham Australia S&P/ASX 200 dan Selandia Baru NZX 50 masing-masing menguat 0,1 persen dan 0,4 persen. (Sis/Ndw)