Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo menyatakan, siapa pun tidak bisa mengerem konsumsi Bahan Bakar Minyak/ BBM bersubsidi yang mengakibatkan kuota jebol.
"Pemenang Nobel sekali pun ke sini, kuota jebol," kata Susilo, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2014).
Susilo mengungkapkan, selama perbedaan harga BBM bersubsidi dan non subsidi masih tinggi maka masyarakat tetap memilih BBM bersubsidi. "Selama disparitas harga Rp 6 ribu-7 ribu mau diapakan tetap jebol," tegasnya.
Sebelumnya, Senior Vice Presiden Fuel Marketing and Distribution Pertamina, Suhartoko mengungkapkan, konsumsi BBM bersubsidi tahun ini akan mengalami over kuota mencapai 1,62 juta kiloliter (kl). Over kuota tersebut melebihi kuota Anggara Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 sebesar 46 juta kl.
"Sedangkan konsumsi BBM bersubsidi sampai 31 Agustus 2014, mencapai 30,884 juta kl, tutur Suhartoko.
Advertisement
Hingga akhir 2014, konsumsi BBM bersubsidi diperkirakan mencapai 46,97 juta kilo liter. Angka ini di atas penetapan kuota dalam APBN-P sekitar 46 juta kl. (Pew/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!