Liputan6.com, Jakarta - Lowongan kerja, media cetak seperti koran terbitan akhir pekan banyak memampang berderet lowongan kerja dengan beragam posisi dan gaji menarik yang ditawarkan.
Tak hanya koran, lewat media internet ribuan lowongan kerja lebih mudah dicari. Dengan hanya mengetik kata kunci posisi yang kita inginkan, deretan lowongan kerja langsung muncul.
Advertisement
Tapi jika perhatikan dengan seksama, dari beberapa lowongan kerja yang diiklankan lewat koran maupun internet banyak yang tak mencantumkan nama PT atau perusahaan, yang tertulis hanya posisi yang dibutuhkan dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Hal itu menyimpan banyak tanda tanya.
Karena penasaran, tim Sigi Investigasi pun mencoba menghubungi ke nomor yang tertera di internet. Tak lama sambungan ditutup, nada pesan singkat yang terkesan berantai masuk ke ponsel tim kami. Ternyata isi pesan cukup sederhana, kami diwajibkan datang untuk proses wawancara dengan membawa berkas lamaran yang dimintanya.
Pemenuhan kebutuhan kerja yang semakin hari semakin besar membuat bursa tenaga kerja seperti yang satu ini jadi magnet untuk berburu peruntungan. Tiap acara bursa kerja digelar selalu membludak oleh para pencari kerja.
Tapi kini Anda patut berhati-hati, banyaknya permintaan kerja ternyata menjadi celah bagi sebagian orang untuk berbuat jahat. Seorang korban pencari kerja mengisahkan cerita pahitnya pada tim kami.
"Awalnya si belom yah, karena kan belum tahu, belum curiga, lama-lama kok setelah dipikir-pikir disuruh bayar gitu, belum kerja. Karena uang sudah masuk ya salah kan kalau nggak dilanjutin soalnya gajinya juga tergiur, gede," ujar Titik Juniawati, salah satu korban lowongan kerja.
Dari cerita tersebut sedikitnya ada kesamaan terkait aktivitas yang tim kami curigai sebelumnya. Berbekal alamat kantor yang dikirim lewat pesan singkat kemarin, tim kami muncul menjadi seorang pelamar kerja di perusahaan yang lokasinya persis dibelakang Terminal Grogol.
Tak perlu menunggu lama, giliran wawancara pun tiba. Kamera tersembunyi tim kami pasang untuk merekam apa yang terjadi di dalam.
Saat di dalam sangat janggal, tak ada penjelasan lengkap seputar tugas kerja yang akan dibebankan, yang ditawarkan hanya iming-iming untuk bergabung. Lebih aneh lagi ada pembayaran sejumlah uang yang menjadi syarat utamanya.
Proses bisa berlanjut jika pembayaran disepakati. Tim kami pun ikuti jalan itu, padahal setor menyetor uang dalam proses penerimaan kerja sangat jauh dari kewajaran.
Namun ada yang menarik, hanya dengan membayar uang muka Rp 300 ribu sudah dinyatakan lolos interview dan diterima menjadi karyawan. Hal itu pun makin memancing tanda tanya besar.
Di sisi lain kejanggalan kembali tim kami temui, tak jauh dari kantor ini kasak-kusuk seputar aktivitas penipuan perusahaan tersebut mulai terkorek. Ternyata bukan tim kami saja yang jadi sasaran mereka.
Saksikan penelusuran selengkapnya dalam tautan video yang ditayangkan Sigi Investigasi SCTV, Minggu (21/9/2014), di bawah ini. (Rmn)
Baca juga:
12 WNA di Riau Penipu Online Internasional
Soal Lowongan Kerja, Pemuda Masa Kini Paling Berisiko
Polisi Sita 2 Mobil Sport Milik Ketua FPI DIY-Jateng