Liputan6.com, Bogor - Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa, Bogor menunjukan titik terendah yaitu 0 centimeter (CM). Namun kondisi tersebut malah mendatangkan berkah bagi warga sekitar Bendung peninggalan jaman Belanda tersebut.
Banyak warga yang menjadi penambang pasir dadakan di bibir pintu bendungan air tersebut. Dengan bermodalkan cangkul dan pengki warga mengeruk pasir di bawah teriknya Matahari.
Oje (55), warga Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur mengaku bisa meraup untung hingga Rp 200 ribu per hari. Dirinya bisa menambang pasir hingga 40 karung per hari. Dengan dibantu saudaranya, Oje tidak hanya menambang pasir, tapi juga mengumpulkan batu koral.
"Kalau muasim Hujan paling 5 sampai 10 karung. Tapi kalau lagi musim kemarau saat ini, saya bisa ambil pasir sampai 40 karung," ujar Oje di Bendung Katulampa, Minggu (21/9/2014).
Dia menjelaskan, hasil penambangan pasirnya kemudian dijual ke pengepul pasir di Tajur, Kota Bogor. Kalaupun tidak terjual karena persediaannya melimpah, Oje bahkan menimbun untuk stok untuk dijual lagi di kemudian hari.
"Saya simpan di rumah kalau sedang melimpah pasirnya. Untuk nanti saya jual lagi," tandas Oje.
Lain halnya dengan Putra (25), warga Kelurahan Katulampa tersebut memanfaatkan kondisi Bendung Katulampa yang kering dengan memancing. Dia biasa memancing tepat di bawah jembatan Bendung Katulampa. Sudah sekitar seminggu ini, hari-harinya diisi dengan memancing.
"Biasanya ikan banyak di bawah jembatan ini. Banyak ikannya kaya ikan mujair, nila bahkan ikan mas juga ada. Biasanya untuk dimakan dirumah, tapi kalau ada yang mau beli ya saya jual saja," ujar Putra soal mengeringnya Bendung Katulampa.
Air Katulampa Mengering ke Titik Nol Cm, Warga Menambang Pasir
Banyak warga yang menjadi penambang pasir dadakan di bibir pintu bendungan air tersebut
diperbarui 21 Sep 2014, 08:42 WIBBendung Katulampa Mengering (Liputan6.com/Bima Firmansyah)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Kunci Mendapat Kemuliaan dan Rezeki Lancar Tak Terduga Menurut Syekh Ali Jaber
Polisi Gelar Perkara Truk Tronton Maut di Slipi pada Kamis 28 November 2024
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan