Pemadam Kebakaran Meninggal karena Ice Bucket Challenge

Kapten Pemadam kebakaran tersebut menjadi korban aksi galang dana yang menggunakan air superdingin.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 22 Sep 2014, 15:32 WIB
Tony Grider (Facebook.com)

Liputan6.com, Kentucky - Aksi galang dana lewat Ice Bucket Challenge memakan korban. Seorang pemadam kebakaran Amerika Serikat (AS) bernama Tony Grider meninggal dunia lantaran insiden aksi Ice Bucket Challenge di Kampus Campbellsville University, Kentucky.

"Tony Grider meninggal di Rumah Sakit Louisville pada Sabtu 20 September," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran setempat, seperti dimuat Sky News, Senin (22/9/2014).

Lelaki berusia 41 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya sebulan kemudian setelah dirawat di rumah sakit karena tersetrum listrik ketika berada di tangga atas mobil pemadam kebakaran.

Saat kejadian yang terjadi pada Agustus lalu itu, air baru saja dikucurkan terhadap puluhan mahasiswa anggota maching band Campbellsville University dari tangga pemadam. Tony dan pemadam lainnya, Simon Quinn berada terlalu dekat dengan sumber listrik mobil. Dia dan rekannya pun tersetrum. Keduanya terluka parah.

Nasib Simon lebih beruntung daripada Tony. Pria 22 tahun itu keluar dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh total pada 15 September lalu. Selain mereka, ada dua pemadam lain yang juga terluka, tapi tak parah.

Warga setempat berkumpul untuk mendoakan Tony -- yang telah mengabdi sebagai pemadam kebakaran selama 11 tahun, serta memberikan dukungan untuk tetap tabah kepada sang keluarga.

"Doa kami menyertai Tony dan bagi keluarga, rekan, dan wanita yang ditinggalkan, semoga mereka sabar dan kuat menghadapi cobaan ini," kata Vicki Self Curry, salah satu warga yang berduka.

Sebelumnya seorang pemuda 18 tahun asal Edinburgh, Skotlandia tewas diduga akibat melakoni tantangan Ice Bucket Challenge. Cameron Lancaster dilaporkan melompat ke air, dari ketinggian 24 meter, di sebuah bekas tambang di Inverkeithing, kota kecil di Skotlandia pada pertengahan Agustus lalu.

Cameron dilaporkan terjun ke tambang sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Jasadnya ditemukan 4 jam kemudian oleh petugas layanan darurat. Sekeras apapun usaha para penyelamat, jantung korban tak bisa diresusitasi. Nyawanya tak bisa kembali.

Ice Bucket Challenge dilakukan dalam rangka penggalangan dana melawan penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau Lou Gehrig.

Aturan mainnya Ice Bucket Challenge: mereka yang bernyali menerima tantangan, akan disiram air es, memposting video secara online, menyumbang US$ 10 dan berhak menantang 3 orang lainnya untuk melakukan hal yang sama. Jika menolak, 'hukumannya' adalah memberikan US$ 100 untuk penelitian penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau Lou Gehrig. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya