Perusahaan Jepang Siap Bangun Lift Menuju Luar Angkasa

Selain untuk mewujudkan pariwisata luar angkasa, lift ini juga bisa membantu memecahkan masalah kelangkaan listrik.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Sep 2014, 17:18 WIB
Spacelift.org

Liputan6.com, Tokyo - Bukan sebatas fiksi ilmiah, sebuah perusahaan bangunan raksasa Jepang telah mengumumkan bahwa mereka akan membangun sebuah lift atau elevator berjalan menuju luar angkasa pada tahun 2050.

Perusahaan bernama Obayashi itu akan membangun lift dengan panjang 96.000 kilometer agar bisa mencapai luar Bumi. Jika rencana tersebut berhasil, maka revolusi perjalanan ke luar angkasa terwujud dan berpotensi mengubah perekonomian global.

Lift ini nantinya akan beroperasi menggunakan tenaga mesin linear magnetik yang akan membawa sejumlah orang dan kargo ke sebuah stasiun luar angkasa yang baru dibangun. Biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih kecil daripada menggunakan roket. Lift ini membutuhkan waktu 7 hari untuk sampai ke tujuan.

Perusahaan tersebut mengatakan hal yang dulunya hanya menjadi fantasi belaka kini menjadi kenyataan, berkat perkembangan karbon nanoteknologi.

"Daya tariknya hampir 100 kali lebih kuat dari kabel baja, sehingga hal itu mungkin saja terjadi," kata Yoji Ishikawa selaku manajer penelitian dan pengembangan Obayashi, seperti dimuat ABC, Senin (22/9/2014).

Namun demikian, menurut Ishikawa, perusahaan Obayashi belum dapat membuat kabel yang panjang dan bisa digunakan untuk lift. Tapi pihak Obayashi optimistis bisa merancang kabel panjang puluhan tahun mendatang.

"Kami hanya dapat membuat pipa-nano sepanjang 3 cm, namun kita membutuhkan yang lebih panjang... dan sepertinya kami dapat melakukannya pada tahun 2030."

Menurut ilmuwan Jepang, Profesor Tadashi Egami, ketegangan pada kabel akan bervariasi. Hal itu tergantung pada ketinggian dan gravitasi.

"Kami memelajari mekanisme apa yang diperlukan untuk naik di ketinggian yang berbeda dan sistem rem terbaik," katanya. "Kami siap bekerja sama secara global dengan sejumlah perusahaan lain."

Dengan adanya lift tersebut, penggunaan roket menuju luar angkasa yang mengeluarkan biaya sangat mahal, berpeluang bakal ditinggalkan.

Bayangkan, menggunakan pesawat luar angkasa untuk membawa kargo memakan biaya U$ 22 ribu atau Rp 263 juta per kilogram. Sementara untuk lift luar angkasa, perkiraan ongkosnya adalah US$ 200 atau Rp 2,3 juta.

Eksistensi lift luar angkasa juga bisa mewujudkan peluncuran roket dari stasiun luar angkasa tanpa memerlukan banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk memecah gravitasi atau gaya tarik bumi.

Selain untuk mewujudkan pariwisata luar angkasa, lift ini juga bisa membantu memecahkan masalah kelangkaan listrik di dunia lewat sumbangan energi matahari yang harganya jauh lebih murah. (Imelia Pebreyanti/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya