Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar bukan hanya disebabkan faktor dari luar negeri, tetapi dikatakan ikut dipengaruhi faktor dalam negeri dan kebijakan pemeirntah.
Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan, memburuknya rupiah terjadi sejak September 2011 dan tidak menunjukan kenaikan yang stabil sampai saat ini.
"Biasanya rupiah memburuk terus cepet naik. Penyebab utama bukan karena asing karena asing yang masuk ke Indonesia lebih banyak dari keluar," kata Faisal, di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Menurut Faisal, penyebab melemahnya rupiah yang sebenarnya adalah didalam negeri, karena ekspor barang dan jasa Indonesia tetap loyo, sementara pertumbuhan minus.
Selain itu, importasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia tidak terkendali. Jika dilihat current account defisit semster pertama tahun ini sebesar US$ 13 miliar, US$ 12 miliar US$ berasal dari neraca minyak.
"Jadi defisit minyak US$ 12 miliar ini terjadi karena nggak ada pengendalian dan pengaturan harga," tegas dia.
Faisal menambahkan, jika dilihat dari neraca pembayaran, rupiah tidak melemah. Namun karena neraca pembayaran defisit terus, ini tercermin dari cadangan devisa yang naik terus.
" Jadi ada proses pembiaran yang dilakukan oleh BI yang tujuannya untuk meningkatkan ekspor tapi gagal," pungkasnya. (Pew/Nrm)
Pemerintah Tak Tegas soal Harga BBM Bikin Rupiah Ciut
Memburuknya rupiah terjadi sejak September 2011 dan tidak menunjukan kenaikan yang stabil sampai saat ini.
diperbarui 22 Sep 2014, 20:45 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 21 September 2024
Sambangi Tangerang, Kaesang Pangarep Hadiri 12 Tahunan Gotong Toapekong
Sule Jadi Jubir Tim Pemenangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilkada Jabar 2024
Gara-Gara Punya Nama Mirip Karakter Star Wars, Pengajuan Paspor Bocah Inggris Ditolak Imigrasi
Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas di Pantai Lebak, Pemeriksaan Forensik: Sudah Meninggal Dua Hari
Gus Baha Ungkap Makna Mendalam Doa 'Rabbanaa laa Tuaakhidznaa In Nasiinaa Au Akhta'naa', Pengharapan Ampunan Allah
20 Tahun Jadi Menteri Kabinet, Sri Mulyani Luncurkan Buku Biografi
Isu Keluarga Jokowi Masuk Golkar, Bahlil: Mas Gibran Partainya Apa?
Caleg Gagal Jadi Kurir 45 Kilo Sabu, Sempat Takuti Polisi dengan Keberadaan Buaya di Sungai
Tak Hanya Apophis, Ini 5 Asteroid yang Berbahaya Bagi Bumi
Mendahulukan Khusyuk saat Sholat Sendirian atau Sholat Berjamaah, Mana yang Lebih Utama?
Santri Digitalpreneur Hadir di Banyuwangi, Menparekraf Puji Potensi Ekonomi Kreatif Bumi Blambangan