Liputan6.com, Riau - Untuk meredakan ketegangan pascabentrok antara anggota TNI Yonif 134 Tuah Sakti dengan anggota Brimob Kapolda Kepulauan Riau, Brigjen Arman Dapari didampingi Danrem 033 Wira Pratama Brigjen TNI B Zuirman mengunjungi 4 anggota TNI Yonif 134 Tuah Sakti yang menjadi korban penembakan di depan Mako Brimob Riau.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (22/9/2014), mereka yang menderita luka tembak di kaki dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam.
TNI dan Polri akan melakukan investigasi gabungan untuk mengungkap motif penembakan yang dilakukan anggota Brimob terhadap ke 4 anggota TNI. TNI juga akan menyiagakan seluruh anggotanya untuk meredam konflik.
Bentrokan antara pasukan TNI Yonif 134 Tuah Sakti dengan anggota Brimob Polda Kepulauan Riau berawal dari kesalahpahaman ketika tim gabungan Brimob Polda Kepri dan Polresta Barelang Tengah melakukan razia penimbunan bahan bakar minyak (BBM) di sebuah gudang.
Pada saat itu sejumlah anggota Yonif 134 yang hendak pulang melintas dan melihat keramaian tersebut. Saat ditanya terjadilah kesalahpahaman, sehingga terjadi keributan dan anggota Brimob melakukan penembakan. Akibatnya 4 anggota TNI mengalami luka tembak.
Anggota TNI Yonif 134 yang marah karena teman-nya ditembak, langsung menyerang Mako Brimob, merusak, dan membakar sebuah tempat pencucian mobil. Kondisi Batam sempat mencekam pascapenembakan. (Rmn)
Baca juga:
Advertisement
Polisi Belum Simpulkan Kaitan 4 Anggota TNI di Lokasi Razia BBM
Polri Tanggung Biaya Pengobatan 4 TNI yang Ditembak Brim
Penembakan di Batam, Polri-TNI Bentuk Tim Investigasi Gabungan