Liputan6.com, Jakarta - Kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini diperkirakan jebol sebesar 1,62 juta kiloliter (kl). PT Pertamina (Persero) memprediksi kuota BBM subsidi akan habis pada awal dan pertengahan Desember 2014. Lalu apa yang harus dilakukan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk menambal kekurangan pasokan BBM itu?
Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkapkan, jalan keluar dari permasalahan kuota BBM ada tiga cara. Tentunya ini merupakan wewenang dari pemerintahan mendatang.
Dia menyebut, langkah pertama menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk menambah kuota BBM. Kedua, merevisi kembali APBN-P 2014 dan menambahkan pasal darurat di APBN.
"Ini bisa dilakukan jika (kuota BBM subsidi) habis. Tapi tidak bisa diterapkan sekarang," ungkap Chatib usai Seminar Nasional Befriending with The Boom Bust Cycle, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Chatib terlihat kesal dengan sikap DPR yang terus menerus mengunci jatah atau kuota BBM subsidi setiap tahun. Hal ini akan menyulitkan pemerintah bila terjadi pembengkakan volume BBM subsidi.
"Saya sudah bilang dari awal kuota jangan dikunci. Tapi terus dilakukan, sehingga setiap tahun saya memberikan catatan terus. Kalau ke DPR lagi saya akan minta jangan dikunci, karena kebijakan ini realistis bukan keinginan," tandas dia. (Fik/Gdn)
Kuota BBM Subsidi Jebol, Apa yang Bisa Dilakukan Jokowi?
Menteri keuangan kesal karena DPR selalu mengunci kuota BBM bersubsidi dari tahun ke tahun.
diperbarui 23 Sep 2014, 15:22 WIBSPBU di kawasan Radio Dalam, Jakarta, memasang papan informasi bertuliskan “Kuota Premium Subsidi Hari Ini Habis, Tersedia Pertamax”, Jakarta, Senin (25/8/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Act Fool: Fenomena Viral yang Mengguncang TikTok
Permintaan Meningkat, Dahua Technology Indonesia Bangun Pabrik Baru CCTV di Tangerang
Ubur-ubur Ini Bisa Kembali Muda Jika Stres, Kok Bisa?
Menurut Ustadz Das'ad Latif Sebenarnya di Rumah Bisa Ada Bidadari, jika...
Apa Itu AMOLED di HP: Kelebihan, Kekurangan dan Bedanya dengan Jenis Layar Lain
BUMN Setor Dividen Rp 85,5 Triliun untuk Negara pada 2024
Cara Pembulatan Angka Dasar dan Excel, Langsung Jago Ikuti Latihannya
16 Parpol KIM hingga Relawan Jokowi-Gibran Diklaim Hadiri Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono
Cara Pembatalan Tiket Kereta Api Online di KAI Access dan Website Resminya
Dharma-Kun Gelar Kampanye Akbar, Ini Aspirasi dan Harapan Warga
Apa Itu Baby Blues pada Ibu: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Dukung Pengembangan Ekonomi di Daerah Terpencil, Perusahaan Transportasi Udara Tambah Pesawat Baru