Cara Tim Jokowi Jaring Menteri dari Kalangan Profesional

Awalnya, Tim Transisi Jokowi-JK mengumpulkan 2.800-an nama, kemudian diseleksi hingga menyisakan 200 nama. Lalu dibagi lagi jadi 3 kelompok.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Sep 2014, 18:12 WIB
Tim transisi akan bekerja untuk merancang masukan kebijakan strategis di bawah pemerintahan Jokowi-Jusuf Jalla, Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi menyiapkan 18 kursi menteri untuk diisi kalangan profesional. Untuk menjaring menteri dari kalangan ini, Tim Transisi punya mekanisme khusus.

Awalnya, kata Deputi Tim Transisi Andi Widjojanto, timnya mengumpulkan ribuan nama, kemudian diseleksi hingga menyisakan ratusan orang.

"Ada head hunter, pertama-tama mereka kumpulkan 2.800-an nama. Sampai minggu lalu ada 200 nama, lalu dibagi 3 kelompok," jelas Andi di Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Setelah dibagi dalam 3 kelompok, tim membuat ujian yang sifatnya umum. Para calon menteri itu dilihat rekam jejaknya, kepemimpinan, dan management skill mereka. "Setelah dicek secara mendalam untuk memastikan integritasnya kuat, lalu dipilah per bidang," tegas Andi.

Andi memastikan, postur kabinet Jokowi-JK yakni 18 menteri dari kalangan profesional dan 16 dari partai politik, masih bisa berubah. Sebab masih pada tahap uji publik.

"Ini kan masih masa uji publik, dari 34, nama menko, kementerian baru, 18-16, masih uji publik. Ini yang bedakan penyusunan kabinet sekarang dan sebelumnya. Beberapa hal masuk ruang publik dan Jokowi-JK yang sampaikan masukan dari isu-isu itu," tutur Andi.

"Sampai nanti diumumkan Jokowi-JK, postur kabinet masih bisa diubah." (Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya