Relawan Jokowi Gantikan Amien Rais Jalan Kaki ke Jakarta Ngetop

Berita tentang cara perekrutan menteri oleh Jokowi dan berita terkait alasan Tim Transisi tunjuk Ari Soemarno pimpin anti-mafia migas.

oleh Rochmanuddin diperbarui 24 Sep 2014, 08:36 WIB
Berita tentang cara perekrutan menteri oleh Jokowi dan berita terkait alasan Tim Transisi tunjuk Ari Soemarno pimpin anti-mafia migas.

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh PAN Amien Rais, pernah menyampaikan nazar akan berjalan kaki dari kediamannya Yogyakarta ke Jakarta, jika Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2014. Namun nazar itu tak kunjung diwujudkan, maka itu diwakilkan relawan Jokowi.

Berita tersebut menjadi berita terpopuler atau paling banyak dibaca dalam kanal Indonesia Baru Liputan6.com. Berita tentang cara perekrutan menteri oleh Jokowi dan berita terkait alasan Tim Transisi tunjuk Ari Soemarno pimpin anti-mafia migas.

Penasaran berita-berita populer, berikut kami sajikan deretan berita-berita yang masuk dalam Top 5 Indonesia Baru Liputan6.com pada Selasa (23/9/2014):

1. Relawan Jokowi Gantikan Amien Rais Jalan Kaki ke Jakarta

Setelah sekitar 2 bulan usai pemilu presiden 9 Juli 2014, tokoh PAN Amien Rais, belum juga menunaikan nazarnya untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta. Padahal sebelumnya, pendiri PAN itu berjanji akan jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.

Dinilai ingkar janji, seorang relawan Jokowi yang tergabung dalam Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Giman (38), akhirnya menggantikan Amin berjalan kaki dari Malang ke Jakarta. Giman memulai perjalanannya pada Minggu 21 September 2014.

Baca selengkapnya...


2. Rekrut Menteri dari PDIP, Jokowi Harus Dapat Izin Mega

Meskipun presiden terpilih Jokowi berasal dari PDIP, namun ayah Kaesang Pangarep yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta ini tak bisa sembarangan merekrut kader partainya untuk menjadi menteri. Mesti ada izin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menegaskan, menteri yang diambil dari kader partainya harus mendapat restu dari Mega. Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan etika partai.

Baca selengkapnya...


3. Alasan Tim Transisi Tunjuk Ari Soemarno Pimpin Anti-Mafia Migas

Ari Soemarno, kakak dari Ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno menduduki jabatan Ketua Pokja Energi dan Anti-Mafia Migas di Tim Transisi. Penunjukkan itu dilatarbelakangi pengalaman Ari Soemarno sebagai mantan Dirut Pertamina.

"Karena dia sangat memahami persoalan itu (energi dan mafia Migas) makanya dia ditunjuk sebagai Ketua Pokja," kata Rini Soemarno, di Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Baca selengkapnya...


4. Muhaimin, Marwan Jafar dan Rusdi Disebut Calon Menteri Jokowi

Tim Transisi yang dibentuk Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) awalnya menegaskan tidak akan mengurusi soal jatah menteri. Namun, Deputi Tim Transisi dari PKB Eko Sandjojo ditengarai diam-diam mengusulkan 4 nama calon menteri dari partainya.

Ketika dikonfirmasi, Eko Sandjojo tak banyak bicara dan berdalih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang akan menjelaskan. "(Menteri dari PKB) Nanti Pak Muhaimin sampaikan langsung. Ini saya mau ketemu Pak Muhaimin lagi nih nanti saya confirm (konfirmasi)," kata Eko di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014).

Baca selengkapnya...


5. Tim Transisi: Petral Masalah Besar Distribusi Minyak di Indonesia

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mewacanakan untuk membekukan Pertamina Energy Trading Limited atau Petral. Menurut Tim Transisi Jokowi-JK, pembekuan diperlukan karena Petral termasuk bagian dari masalah distribusi minyak di Indonesia.

"Dari perjalanan kasus, peristiwa, dan hal-hal yang menyangkut perminyakan nasional kita, sudah lama sekali kita melihat Petral bagian dari masalah besar. Maka kemudian ketika itu yang akan diamputasi, ya tentu saja kami harus melakukan itu (pembekuan)," ujar Deputi Tim Transisi Akbar Faisal, di Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Baca selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya