Sosialisasi Pembangunan Bandara Kulon Progo Diwarnai Aksi Demo

Angkasa Pura I menggelar sosialisasi pembangunan Bandara Kulon Progo mulai 16 sampai 23 september 2014.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Sep 2014, 10:40 WIB
Warga dari desa Paliyan dan Glagah menutup jalan Daendles Kulonprogo DIY. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (persero) telah menyelesaikan tahap awal sosialisasi rencana pembangunan bandara baru di Kulon progo, DI Yogyakarta.

Sosialisasi ini berlangsung pada 16 September hingga 23 September 2014. Turut hadir dalam sosialisasi tersebut selain tim satuan kerja dari AP I, juga Asisten II Sekretaris Daerah Kulon Progo Triyono, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DI Yogyakarta Haryanto, dan Project Manager Bandara Baru Yogyakarta Eko Permadi.

Sosialisasi ini dilakukan setidaknya di enam desa yang terletak di sekitar wilayah rencana pembangunan bandara. Dalam sosialisasi ini ‎juga sempat diwarnai aksi demo penolakan warga.

"Jika kemudian muncul penolakan dalam prosesnya, itu merupakan bagian dari dinamika. Apalagi terkait proyek sebesar pembangunan bandara seperti ini,”‎ jelas Asisten II Sekretaris Daerah Kulonprogo Triyono dalam keterangannya, Rabu (24/9/2014).

Angkasa Pura I selaku pihak yang memerlukan lahan untuk pembangunan bandara akan menjalankan proses pengadaan lahan sesuai tahapan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Sementara di kesempatan yang sama Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DI Yogyakarta Haryanto menambahkan sosialisasi yang dilangsungkan hanya bersifat pemberitahuan rencana pembangunan Bandara Kulon progo.

"Masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan pernyataan setuju atau tidak setuju, keinginan, keluhan atau bahkan keberatannya pada tahap konsultasi publik,” tambah Haryanto.

Tidak hanya itu, Sekretaris AP I, Farid Indra Nugraha juga mengatakan pembangunan bandara baru adalah sebuah keniscayaan untuk menjawab kebutuhan bandara berstandar internasional bagi Yogyakarta.

Kondisi eksisting Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang didesain hanya untuk menampung 1,2 juta penumpang per tahun, harus melayani hingga 5,7 penumpang di tahun 2013.

Sementara di sisi udara, delapan parking stand yang ada dirasakan kurang optimal dalam melayani pergerakan pesawat udara dengan 138 penerbangan baik domestik maupun internasional.

“Bagi masyarakat Kulon Progo, kehadiran bandara mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Banyak pini sepuh yang datang ke kegiatan sosialisasi ini dengan harapan yang besar bahwa rencana pembangunan bandara ini dapat terwujud. Mungkin bukan untuk mereka, tetapi untuk anak cucunya kelak,” ujar Farid. ‎ (Yas/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya