Liputan6.com, Jakarta - Mengenang 21 tahun tragedi bom Bali, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, mengajak masyarakat untuk menolak ideologi kekerasan, radikalisme, dan terorisme.
"Kita semua juga menolak dan mengutuk segala bentuk ideologi kekerasan, radikalisme dan tindakan teror yang tidak berperikemanusiaan dengan mengatasnamakan agama," ujar Kepala BNPT Rycko dalam Doa Perdamaian Bersama Penyintas Bom Bali yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023).
Advertisement
Dia menyebut, ledakan bom yang terjadi pada tahun 2002 dan 2005 ini menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah Indonesia. Lebih dari 300 orang dari 22 negara meninggal dunia dan luka-luka.
"Kelompok teroris Jamaah Islamiyah atau JI menjadi aktor di balik tragedi tersebut," ucap Rycko.
Menurut dia, walaupun saat ini angka serangan fisik menurun, pihaknya mengimbau agar masyarakat terus waspada terhadap serangan ideologi kekerasan yang mengatasnamakan agama.
"Membangun kesadaran nasional terhadap bahaya dan dampak radikalisme terorisme harus dibangun agar tidak ada lagi aksi teror seperti Bom Bali," kata Rycko.
"Kepada para pelaku dan pendukung ideologi kekerasan terorisme agar segera sadar, hentikan kekerasan sekarang juga, mari kita jaga perdamaian, kemanusiaan dan hidup yang harmoni," sambung dia.
Rycko juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mengungkap kasus Bom Bali serta melakukan pemulihan terhadap para korban.
Doa Perdamaian yang diselenggarakan di Monumen Tragedi Bom Bali ini turut dihadiri oleh Kepala LPSK, Pj Gubernur Bali, Kapolda Bali, serta penyintas Bom Bali.
BNPT Beri Pesan Gen Z Tetap Gelorakan Anti Kekerasan, Bangun Perdamaian di NKRI
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel memberikan pesan damai dengan menggelorakan anti kekerasan membangun perdamaian dan harmoni dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya berpesan kepada anak-anakku, untuk terus menggelorakan anti kekerasan, membangun perdamaian, membangun Indonesia yang harmoni, membangun Indonesia yang damai untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kebangsaan Republik Indonesia," ujar Rycko di hadapan perwakilan dari 18 provinsi Duta Damai Dunia Maya dan 2 provinsi Duta Damai Santri, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Selasa 10 Oktober 2023.
Rycko pun membeberkan Rakornas Duta Damai dan Duta Damai Santri yang diselenggarakan di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur tersebut memiliki manfaat serta dampak positif bagi bangsa dan negara.
"Dalam kegiatan rakornas yang diselenggarakan di Pasuruan ini menghasilkan rumusan-rumusan program yang inovatif, kreatif dan bermanfaat bagi bangsa dan negara yang kita cintai ini," ucap dia.
Rycko mengimbau kepada para Duta Damai yang didominasi oleh generasi Z alias gen Z, selain menebarkan pesan-pesan damai, juga tak lupa untuk berbagi pengetahuan kepada masyarakat luas.
"Terus menebarkan pengetahuan, pengetahuan itu salah satu bentuk amal jariyah bagi para muslim. Jangan bosan menebar pengetahuan, pengetahuan adalah peninggalan yang paling utama dan beramal merupakan kehormatan yang paling sempurna," terang Rycko.
Advertisement
Bisa Tetap Konsisten
Jenderal bintang 3 kepolisian tersebut juga mengharapkan agar para Duta Damai dan Duta Damai Santri tetap konsisten meningkatkan rasa kebangsaan dan rasa cinta kepada Indonesia.
"Selamat beramal, selamat bertugas. Mudah mudahan saudara sekalian, anakku sekalian tetap konsisten dengan rasa kebangsaan demi cinta negeri ini, semoga tuhan yang maha kuasa menjaga negeri kita, menjaga bangsa kita," tutup Rycko.
Sebagai informasi, Duta Damai dan Duta Damai Santri pada tahun 2023 telah meraih beberapa capaian diantaranya melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan berbagai sekolah, kampus dan media, pembentukan 1000 siswa penggerak Damai, mengikuti kegiatan Asean Cybersecurity Skill Program di Kuala Lumpur, Malaysia, Duta Damai Goes to School dan juga Duta Damai Goes to Pesantren.