Intrusive Ads XL dan Telkomsel Bikin Jengkel Pelanggan

`Intrusive ads yang tiba-tiba saja muncul saat saya browsing benar-benar sangat mengganggu dan membuat saya tidak nyaman`.

oleh Iskandar diperbarui 24 Sep 2014, 17:00 WIB
Ilustrasi Intrusive Ads (wilsoncenter.org)

Liputan6.com, Jakarta - Praktik intrusive ads (iklan mengganggu) yang dilakukan oleh operator seluler di Indonesia, XL dan Telkomsel, dianggap pelanggan sangat mengganggu kenyamanan mereka ketika mengakses sebuah situs di perangkat mobile.

"Iklan operator yang tiba-tiba saja muncul saat saya browsing benar-benar sangat mengganggu dan membuat saya tidak nyaman. Apalagi ketika iklan itu muncul, link situs yang saya buka kadang-kadang tertutup sehingga saya harus membukanya kembali," kata salah satu pengguna layanan data Telkomsel, Yongki, Kamis (24/9/2014) di Jakarta.

Sementara pengguna lainnya yang mengaku menggunakan layanan data XL Axiata (XL), Desika, mengatakan sangat jengkel dengan iklan yang tak diundang tersebut.

"Setiap kali saya membuka sebuah situs, selalu muncul iklan operator yang tidak penting. Itu sangat menjengkelkan. Bahkan, pada satu waktu pulsa saya pernah tersedot," terang Desika. Atas ketidaknyamanan itu, Desika kemudian menghubungi call center XL.

"Saya langsung menghubungi call center untuk meminta agar intrusive ads itu tidak muncul lagi saat saya melakukan browsing. Lalu mereka mengklaim, masalah ini sudah diatasi. Tapi kenyataannya, sampai sekarang, iklan itu masih muncul lagi," beber Desika.

Menanggapi persoalan ini, Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) dan Asosiasi Digital Indonesia (IDA) memprotes praktik intrusive ads yang dilakukan Telkomsel dan XL Axiata.

Ketua Umum idEA, Daniel Tumiwa menuturkan, pihak idEA dan IDA selama 1 tahun terakhir ini sebenarnya sudah mengupayakan komunikasi untuk menyelesaikan persoalan ini. Namun sampai sekarang upaya itu belum mendapat perhatian serius.

"Kami sangat menyayangkan kelalaian dari pihak operator dalam menanggapi praktik intrusive ads. Kami optimis dapat menemukan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak, asalkan ada kesediaan dari semua pemangku kepentingan untuk berdiskusi," ungkap Daniel.

idEA mengklaim telah mengundang Telkomsel dan XL, baik melalui ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia) maupun secara langsung, secara formal dan juga informal. Namun, hingga kini upaya komunikasi tersebut diklaim belum mendapatkan perhatian serius. 


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya