Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengklaim dapat membuat 150 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dalam waktu satu tahun.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budaya mengatakan, pembangunan SPBG tersebut untuk mendukung program pemerintah mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan program konversi BBM ke BBG.
Advertisement
"Kami siap sebagai pelaksana program konversi BBM ke BBG," di SPBU 31.12902, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Untuk investasi pembangunan 150 unit SPBG diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun. SPBG tersebut dibangun satu lokasi dengan SPBU, sehingga tidak memerlukan lahan dan hanya investasi peralatan sekitar Rp 10 miliar per unit atau untuk 150 unit berarti Rp 1,5 triliun. Rencananya pembanguan SPBG ini dilakukan di Pulau Jawa.
"Ke depan untuk bangun infrastruktur BBG, Pertamina siap. Karena Pertamina punya 5.000 SPBU, khusus di Jawa-Bali 3000. Pertamina bisa siapkan 5 persen dari SPBU Jawa Bali ditambah fasilitas pengisian BBG. Jadi 150 SPBU bisa dikonversi dalam satu tahun," ungkapnya.
Menurut Hanung, sumber pendanaan pembangunan SPBG berasal dari pemotongan dividen ke negara dan sebagian lagi kas internal.
"Dividen tahun lalu Rp 9 triliun dan bisa dipotong sebagian untuk SPBG. Pemanfaatan BBG ini akan menekan impor sekaligus subsidi BBM, selain juga mengurangi polusi" pungkasnya.
Menurut Hanung, untuk membangun SPBG membutuhkan proses yang rumit, seperti perizianan dan pembebasan lahan. "Kami bisa lakukan itu sehingga serentak satu tahun jawa punya 150 SPBG. Saya rasa tidak ada BUMN lain melakukan ini," ungkapnya. (Pew/Ndw)