Liputan6.com, Jakarta Sosok Ari Wibowo, atau yang dikenal sebagai Ari si kulit ular, remaja 16 tahun asal Tangerang sedang jadi sorotan dunia. Kondisi memprihatinkan pada sekujur kulit tubuhnya jadi berita di salah satu laman populer Inggris.
Siapa yang hatinya tidak trenyuh melihat sesosok remaja bertubuh yang kecil dibalut kulit bersisik parah. Tak hanya bersisik, kulitnya pun sangat kering sehingga memaksanya untuk sering mandi dan mengoleskan pelembab ke sekujur tubuhnya.
Advertisement
Dokter-dokter yang mengurusi Ari si kulit ular pun diberitakan oleh Daily Mail, Rabu (24/9/2014) tidak mampu atau tidak mau menangani kondisi kelainan kulit langka yang dalam dunia medis disebut erythroderma. Kelainan kulit ini dikenal juga dengan red man syndrome yang membuat sebagian atau sekujur kulit tubuhnya bersisik dan mengelupas.
Kondisi erythroderma ternyata dialami oleh Ari sejak ia lahir. Kulitnya berganti setiap 41 jam atau dua hari sekali.
Foto-foto Ari yang ditampilkan oleh laman Daily merupakan hasil jepretan fotografer Nurcholis Anhari Lubis, 35, sebagai bagian dari proyek esai dokumentasi kehidupan Ari yang berjudul ‘scaly like a snake about to shed his skin’.
Kondisi kulit Ari yang berbeda dengan orang kebanyakan membuatnya sulit mendapatkan teman ketika ia masih kecil, terang Lubis kepada Daily Mail.
Ia pun tak bisa sekolah karena tak ada sekolah yang menerima Ari dengan kondisi kulit seperti ini. "Baik guru maupun siswa lain pasti akan takut tertular dengan kondisi Ari," imbuh Lubis.
Tak hanya kulit yang bermasalah, cara bicara dan penglihatan mata Ari si kulit ular pun mengalami gangguan.
Kondisi memprihatinkan ini membuat warga dunia yang membaca artikel-artikel di laman internasional pun memberikan dukungan kepada Ari. Seperti Poppy dari London yang menyebutkan "Semoga Tuhan membantu anak ini," atau dari The Canadian 87 dari Toronto yang menyebutkan "Anak pemberani. Banyak orang berpikir hidup ini keras, tapi anak ini mampu mengatasi hal berat ini," (*)