Cara Partai Demokrat Minimalisir Politik Uang di Pilkada Langsung

Partai Demokrat mendukung mekanisme Pilkada langsung.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 24 Sep 2014, 17:09 WIB
Wasekjen DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati mengingatkan bahwa ujung tombak kesuksesan pemilu adalah pemilih sedangkan output pemilu sangat ditentukan kualitas dari Caleg, Capres, maupun Cawapres. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat mendukung mekanisme Pilkada langsung. Namun, partai itu melihat perlu ada pembenahan mekanisme pemilihan langsung itu, salah satu caranya dengan memangkas tahapan Pilkada.

"Tahapan pilkada 8 bulan, coba pangkas jadi 4 bulan. Kampanye 2 minggu saja. Pendaftaran nggak usah panjang, maksimal 10 hari dengan perbaikan. Calon harus siap untuk daftar," tegas Wasekjen Demokrat Andi Nurpati di Jakarta, Rabu (24/9/2014).

"PD sesungguhnya karena utamakan partisipasi masyarakat maka dukung pemilu langsung dengan catatan," tambah dia.

Tidak hanya efisien secara waktu, politik uang bisa diminimalisir dengan memangkas tahapan yang ada. Hal itu juga berimplikasi dengan penghematan dalam kampanye pilkada, karena waktunya yang relatif lebih singkat.

"Kalau volume waktu dipangkas 50 persen, saya kira bisa lebih murah dana yang dilakukan. Lalu bila dilakukan serentak, lebih irit lagi. Bisa dilakukan revisi dalam RUU yang kita bahas," terang Andi.

Perubahan-perubahan itu perlu dilakukan, karena model pemilihan langsung lama diakui Andi memakai dana yang tidak sedikit. Setidaknya calon kepala daerah harus mengeluarkan uang untuk atribut kampanye demi memikat hati rakyat.

"Secara kuantitas, lebih besar lewat rakyat, karena hitungannya per individu. Minimal ada baju kaos, atau beri suvenir, belum kampanye, memang ada money politics," ujar dia.

"Oleh karena itu, Demokrat evaluasi dan harus minimalisir money politics," tandas Andi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya