Liputan6.com, New York - Siapa bilang menjadi orang kaya selalu berarti hidup senang bergelimang uang? Hidup manja, mewah dan hanya mengandalkan uang orangtua ternyata tak pernah bisa dirasakan beberapa anak miliarder terkaya di dunia.
Mengutip laman Lifehack.org, Jumat (26/9/2014), anak-anak Warren Buffet hidup sederhana dan tinggal bersama di rumah yang dibeli sang ayah pada 1958. Meski hartanya menggunung hingga US$ 68,1 miliar, Buffett selalu menyuruh anak-anaknya untuk berangkat ke sekolah naik bus dan masuk ke sekolah biasa.
Advertisement
Anak-anaknya bahkan tak pernah memiliki supir pribadi yang siap mengantar dan menjemput ke sekolah dengan mobil mewah.
Pendiri Duty-Free Shoppers Group, Chuck Feeney bahkan meminta anak-anaknya untuk membantu dia bekerja selama libur sekolah. Menurut dia, seluruh anak-anaknya harus mengetahui sulitnya mencari uang dan bukan begitu saja menikmati seluruh harta yang dia cetak.
Berikutnya, ada lagi miliarder yang tak pernah mau memanjakan buah hatinya. Miliarder Mark Cuban mengatakan dia selalu melatih anaknya untuk mandiri dan tidak mengandalkan kemewahan yang sebenarnya bisa diberikan sang ayah.
"Saya bukan tipe ayah yang akan membawa ribuan hadiah untuk anak-anak saat pulang ke rumah. Saya adalah ayah yang akan sibuk menyuruh anak saya merapihkan ini dan itu serta memintanya melakukan apa-apa sendiri," ujarnya.
Kebiasaan tidak memanjakan anak dengan harta bahkan dilakukan juga oleh orang terkaya di dunia, Bill Gates. Pendiri Microsoft ini mendidik anaknya agar bisa menemukan kemampuan dan bakatnya.
"Mereka harus paham bahwa pekerjaannya bermakna dan sangat penting," tandasnya. (Sis/Ndw)