Liputan6.com, Jakarta - Lazim diduga, pameran kendaraan bergengsi bak Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 tak luput dari kehadiran para Sales Promotion Girl (SPG). Bersolek bak bidadari, tak dapat dipungkiri jika kehadiran kaki jenjang mereka di samping kendaraan merupakan daya tarik sendiri bagi para pengunjung.
Namun, apa sebenarnya perilaku para pengunjung yang kurang disukai oleh salah satu ujung tombak APM dalam mempromosikan kendaraan mereka di ajang otomotif tahunan tersebut?
Advertisement
Beberapa SPG yang ditemui Liputan6.com di lokasi JIExpo Kemayoran punya versi sendiri atas pertanyaan tersebut. Menariknya, ada kesamaan dari tiap jawaban yang diberikan para gadis yang dikaruniai tubuh seksi tersebut.
Curi-curi Foto
Valentine contohnya, gadis lulusan Sastra Jepang yang rutin berprofesi sebagai SPG IIMS tiap tahunnya ini seringkali tak nyaman jika pengunjung mengambil foto dirinya secara diam-diam.
“Bukannya gak mau sih, tapi kadang suka risih kalo ngambilnya ngumpet-ngumpet. Kita malah lebih nyaman kalo mintanya terus terang,” jelas gadis yang bertugas di salah satu booth hall C Kemayoran tersebut.
Diakui Valentine, tipikal pengunjung yang serius untuk membeli produk pun bisa dilihat dari polahnya. "Kalo serius ke produk, pasti tanyanya masuk ke harga, cicilannya gimana, tapi kalo gak ya kebanyakan malah tanya hal yang pribadi tentang aku," lanjut gadis berkostum ungu tersebut.
Advertisement
Pose Aneh
Beda Booth, beda pula pengakuan para SPG tersebut. Di sisi outdoor, Lani (24) seorang SPG untuk kendaraan niaga asal Tiongkok punya pengalaman yang berbeda.
“Kadang suka aneh, kaya aku kemarin diminta naik-naik ke atas truk buat difoto sama pengunjung, kan repot pake baju begini,” ujar gadis asal Manado itu sambil tertawa dan menunjuk ke arah rok minimnya.
Lani pun tak menampik ulah beberapa pengunjung yang 'coba-coba' dengan dirinya. "Malah balik nawarin beliin aku mobil, ngajak jalan, tapi yang begitu biasanya malah bukan pembeli serius," ungkapnya berkaca dari pengalaman tahun lalu.
Di sisi kanan yang mencatat transaksi terbanyak, yaitu Hall A dan D, tugas para SPG pun makin berat. Sebagai area kendaraan-kendaraan entry-level bagi konsumen, para SPG wajib dalam posisi sempurna untuk menyambut para pengunjung yang uniknya tak selalu tertarik hanya pada kendaraan yang dipajang.
Beri Gestur Tanda Tak Nyaman
“Pastinya tetap senyum dong, tapi kasih gestur yang sopan aja kalo kita kurang nyaman,” jelas Sari (23), seorang SPG di Booth APM besar asal Jepang.
Memang, di balik busana atraktif yang dikenakal, bak takdir, citra negatif harus lebih dahulu menghampiri sosok para SPG sebagai pemanis produk. Namun, tanpa menutup mata, deretan para wanita seksi tersebut tak ayal merupakan salah satu ujung tombak penjualan produk yang diwakilinya masing-masing. (Des/Des)
Advertisement