Liputan6.com, New York - Bursa Asia tercatat menguat menyusul penguatan dolar tertinggi selama empat tahun terakhir setelah penjualan rumah baru di Amerika Serikat (AS) melonjak pesat. Semakin cepatnya laju pertumbuhanrumah tersebut menandakan adanya peningkatan perekonomian di negara dengan perekonomian terbesar dunia itu dan berhasil memperkuat bursa Asia.
Data Bloomberg, Kamis (25/9/2014), menunjukkan indeks saham MSCI Asia Pasifik menguat 0,2 persen pada perdagangan pukul 9:10 waktu Tokyo. Indeks saham Jepang Topix juga tercatat menguat 0,8 persen.
Advertisement
Indeks saham Jepang Nikkei 225 juga menguat 1 persen, sementara indeks saham Australia S&P/ASX 200 menguat 0,7 persen.
Tak ketinggalan, indeks saham Korea Selatan Kospi juga menguat 0,3 persen.
Dolar AS tercatat menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya seperti yen dan euro yang melemah. Dolar AS menguatdi level US$ 1,2775 setelah sempat melemah ke bawah level US$ 1,28 untuk pertama kalinya dalam 14 bulan terakhir.
Data yang dirilis pemerintah AS menunjukkan penjualan rumah baru di sana meningkat 18 persen menjadi 504 ribu unit. Angka tersebut menunjukkan laju pertumbuhan pembelian rumah terbanyak sejak Mei 2008.
Angka tersebut juga melampaui prediksi para ekonom yang memprediksi hanya 430 ribu unit rumah terjual. Peningkatan per satu bulan itu juga merupakan yang terbesar sejak Januari 1992.
"Ekonomi AS terus menunjukkan penguatan. Data ekonomi lebih konstruktif dengan peningkatan penjualan rumah baru dan revisi data yang suportif terhadap perekonomian negara," ungkap Kepala Riset Pasar Investasi Perpetual Ltd Matthew Sherwood. (Sis/Ndw)