Liputan6.com, Jakarta - Hal kecil asal dilakukan serius bisa menjadi awal dari suatu perubahan besar. Hal itu dikatakan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla dalam pidatonya soal kedaulatan pangan di Kantor Nasdem, Jakarta.
Hal kecil yang ia maksud adalah jamuan buah lokal untuk para pejabat yang datang berkunjung ke daerah tertentu.
"Kalau saya ke daerah manapun, dari mobil sudah disuguhi buah-buah impor. Ada anggur, apel, ada macam-macam. Kita bilang semua jamuan pada pemerintah semua harus lokal. Mau pisang, mau jambu, tidak boleh muncul anggur dan buah impor lainnya," kata pria yang akrab disapa JK, Kamis (25/9/2014).
Selain menjamu dengan buah lokal, bisa juga kuliner khas daerah tersebut yang disajikan. Meski terkesan remeh, tapi JK memandang ini sebagai awal dari perubahan besar yang terjadi.
Ia pun mencontohkan pengalamannya. Dulu para pejabat selalu datang ke acara resmi dengan jas, tapi saat ini cenderung memakai batik. Hal itu dikarenakan aturan tingkat kedinginan AC tidak boleh lebih kecil dari 25 derajat.
"Dulu pejabat-pejabat pakai jas, sekarang batik. Dulu ada krisis energi. Salah satu AC nggak boleh kurang 25 derajat. Orang nggak bisa pakai jas akibatnya. Menteri semua harus pakai baju ringan, nggak ada aturannya, hanya AC. Kalau kita buat aturan harus lokal, pasti dicari makanan khas yang menarik. Kalau pemerintah jalan, swasta juga ikut," tandas JK.
Kegemaran masyarakat Indonesia mengonsumsi produk pertanian dengan label luar negeri diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kondisi ini membuat nilai impor Indonesia terus merangkak naik setiap tahun.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengungkapkan, kenaikan impor Indonesia bukan saja terjadi karena kekurangan pasokan produk pertanian dalam negeri, tapi juga lantaran selera konsumen.
Dari data BPS, nilai impor produk pertanian Indonesia dari negara lain mencapai US$ 14,9 miliar pada tahun lalu atau melonjak signifikan dari 2003 yang baru senilai US$ 3,34 miliar.
"Kita lebih senang produk pertanian impor dari pada lokal. Misalnya saja buah apel, kita lebih senang beli apel New Zealand, apel Australia ketimbang apel Malang," paparnya usai Sosialisasi Sensus Pertanian 2013 di Jakarta, Selasa 12 Agustus 2014.
Kata Adi, masyarakat Indonesia juga gemar membeli buah-buahan dari Thailand karena bentuknya yang besar atau dijuluki bangkok. Contohnya adalah jambu Bangkok, Durian Bangkok. Bahkan pernah ada ternak perkutut Bangkok dan ayam Bangkok. (Mut)
JK: Pejabat ke Daerah Harus Dijamu Buah Lokal
Selain menjamu dengan buah lokal, bisa juga kuliner khas daerah tersebut yang disajikan.
diperbarui 25 Sep 2014, 15:24 WIBJK mengajak masyarakat untuk mengonsumsi buah lokal ketimbang impor.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadi Single Parent, Intip 8 Potret Celine Evangelista di Atas Panggung vs saat Bersama Anak
Rosan Roeslani Tegaskan Kolaborasi Jadi Kunci Hadapi Ancaman Global
Ini 5 Alasan yang Bisa Jadi Penyebab Persahabatanmu Berakhir
Tampil Anggun dan Menawan dengan Kebaya Nude, Ini 10 Inspirasi dari Selebriti Tanah Air
Zeekr X7 Masuk Jalur Produksi, Waktu Peluncuran Makin Dekat
Top 3 Berita Bola: Manchester United Hajar Barnsley Tujuh Gol, Ini Janji Erik ten Hag di Carabao Cup
Gaya Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Saat Menikah, Tampil Cantik dengan Pakaian Adat Jawa
VIDEO: Detik-detik Plafon Rumah Warga Ambruk Akibat Sound Horeg di Malang
Menperin: 95% Lulusan SMK-SMAK Bogor Langsung Bekerja di Sektor Industri
Avoidant Attachment Style Adalah Jenis Pola Asuh, Ketahui Contoh dan Dampaknya
Bali International Airshow 2024 Digelar, Apa Saja yang Ditampilkan?
Kota Ladek Zdroj Rusak Parah Pasca-Terjangan Banjir Luapan Sungai Biala Ladecka