Liputan6.com, Jakarta - Sebuah akun Twitter yang secara luas dilaporkan sebagai milik Presiden Iran Hassan Rouhani menarik perhatian 258.000 follower dan hampir 3.000 tweet, termasuk CEO Twitter Dick Costolo.
Beberapa kicauan Rouhani bahkan mengundang minat Costolo untuk membalas beberapa tweet terakhir Rouhani soal kehadirannya di New York, Amerika Serikat ketika berpidato di PBB. Demikian seperti dikutip dari laman Huffington Post, Jumat (26/9/2014).
"Perjanjian ini dapat membawa pesan universal: resolusi konflik dapat terjadi melalui #negotiation & hormat tidak melalui konflik & sanksi," tulis Rouhani di akun Twitter miliknya @HassanRouhani.
Advertisement
Kicauan Rouhani pun dibalas oleh Costolo, dengan menulis: "Bapak Presiden, nikmatilah Tweet Anda dari PBB. Kami akan senang rakyat Iran dapat menikmatinya juga."
Hal ini tentunya cukup ironis, mengingat Iran secara resmi sempat memblokir Twitter selama lima tahun terakhir. Pemerintah Iran juga pernah memblokir media sosial Facebook. Namun akses kedua media sosial itu dibuka kembali sejak Senin, 16 September 2013.
Keputusan ini dibuat karena banyak aksi protes pada mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad selaku pemblokir jaringan sosial itu di negaranya. Pemerintahan baru Iran di bawah kepemimpinan Hassan Rouhani, bersikap lebih terbuka. Ia mengisyaratkan tidak akan sekeras Ahmadinejad.
