Ahok Tak Akan Mundur Meski Pilkada Langsung Dihapus

"Ngapain mundur? 3 tahun kita mau beresin dong. Kita masih ada kesempatan buat 3 tahun beresin (Jakarta)," kata Ahok.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Sep 2014, 13:29 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok mengaku dirinya tidak akan mundur dari posisinya saat ini, dan sebagai Gubernur DKI pasca-penetapan Jokowi sebagai presiden. Meskipun, sistem Pilkada saat ini telah berganti dari sistem Pilkada langsung menjadi Pilkada tidak langsung oleh DPRD.

"Ngapain mundur? 3 tahun kita mau beresin dong. Kita masih ada kesempatan buat 3 tahun beresin (Jakarta)," ujar pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2014).

Ahok pun berjanji kepada warga Jakarta, selama sisa waktunya sebagai pimpinan di DKI Jakarta, ia akan memanfaatkan betul kesempatan tersebut untuk membangun Jakarta. Sebab pada 2017 nanti, dirinya tidak akan kembali mencalonkan diri sebagai gubernur maupun wakil gubernur.

"Ya buat saya 2017 kalau lewat DPRD saya nggak mau nyalon lagi sudah. 3 tahun kita kerja baik-baik saja," kata dia.

Sebelumnya, Ahok mengaku akan berhenti sebagai wagub bila Pilkada langsung dihapus.

"Bagi saya sederhana kalau dipilih oleh DPRD, saya berhenti saja. Nanti sudah nggak mau nyalon kembali. Berhenti berpolitik," kata Ahok beberapa waktu lalu.

Namun Ahok yakin, dirinya bakal berjaya pada Pilgub DKI 2017 jika RUU Pilkada ditolak dan pemilihan kepala daerah tetap berlangsung secara langsung.

"Makanya kita tes 3 tahun. Tanpa partai bisa nggak kerja sama dengan DPRD? Kalau bisa, pendukung independen saya akan yakin bahwa Ahok tanpa partai pun bisa. Banyak partai juga teman," ungkap Ahok.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya