Liputan6.com, Pekanbaru - Seratusan mahasiswa yang berdemonstrasi dilarang memasuki halaman kantor gubernur. Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa tersebut hendak mengantarkan keranda mayat lengkap dengan foto. Selain itu mereka juga membawa karangan bunga duka cita.
Seperti ditayangkan Lipuan 6 Siang SCTV, Jumat (26/9/2014), para mahasiswa tersebut kecewa sang gubernur tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK. Mereka mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi di provinsi yang kaya dengan sumber energi itu.
Advertisement
Penangkapan itu dilakukan KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan di kediaman sang gubernur di Cibubur, Jakarta Timur. Juru bicara KPK Johan budi menyebut Annas Maamun ditangkap bersama seorang pengusaha dan sejumlah uang yang disimpan dalam tas dan berberapa amplop yang jumlahnya diperkirakan miliaran rupiah.
Johan belum bisa memastikan kasus yang menjerat Annas. Namun diduga operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terkait dugaan suap dalam kasus alih fungsi lahan di Provinsi Riau yang melibatkan Annas dan sang pengusaha.
Annas Maamun dikenal kontroversial, ia mengangkat anak dan menantunya di sejumlah jabatan strategis di Provinsi Riau, memutasi pejabat dan terakhir dilaporkan atas kasus pelecehan seksual.
Tertangkapnya Annas Maamun membuat 4 Gubernur Riau terakhir berurusan dengan penegak hukum. Dimulai dari Gubernur Soeripto yang divonis bebas dalam kasus reklamsi pantai, Saleh Djasit yang tersandung kasus damkar dan Rusli Zainal dalam kasus PON dan kehutanan. (Yus)
Baca juga: