Ini Penampakan 'Peristirahatan Terakhir' Malaysia Airlines MH370?

Lembaga Australia yang mengawasi pencarian Malaysia Airlines MH370 merilis gambar tiga dimensi dasar laut Samudera Hindia.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 26 Sep 2014, 18:08 WIB
Gambar 3 dimensi dasar laut Samudera Hindia, titik pencarian MH370 (Australian Transport Safety Bureau)

Liputan6.com, Perth - Lembaga Australia yang mengawasi pencarian Malaysia Airlines MH370 merilis gambar tiga dimensi dasar laut Samudera Hindia. Penampakan itu diyakini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi pesawat yang hilang secara misterius.

Area yang jadi prioritas pencarian telah difinalisasi oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia (Australian Transport Safety Bureau), jelang kedatangan kapal-kapal pencari pembawa kru dan peralatan sonar yang sensitif bulan depan.

Operasi berbiaya 57 juta dolar Australia itu bertujuan untuk menemukan MH370 yang raib pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China. Manusia, yang jumlahnya 239, yang ada di dalamnya diyakini tak lagi bernyawa.

Gambar tiga dimensi memang tak menunjukkan apapun yang kelihatan seperti pesawat, atau bagian dari kapal terbang. Namun, data tersebut dianggap penting bagi pencari untuk memastikan peralatan dapat dioperasikan dengan aman.

Area pencarian MH370 meliputi dasar laut di dan sekitar Broken Ridge (Ambang Patah), yakni gugusan gunung api bawah laut yang yang pernah menjadi batas dua lempeng geologi. Kedua lempeng menyebar terpisah antara 20 dan 100 juta tahun yang lalu, dengan proses yang sama seperti yang ditemukan saat ini di Mid-Atlantic Ridge -- yang membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

Foto dok. Liputan6.com


"Model 3D menunjukkan fitur dasar laut yang baru ditemukan termasuk sisa-sisa gunung berapi bawah laut, pegunungan yang tingginya hingga 300 meter, dan jurang hingga kedalaman 1.400 meter," demikian dilaporkan Australian Transport Safety Bureau, seperti dimuat News.com.au, Jumat (26/9/2014).

"Identifikasi fitur-fitur tersebut akan membantu dalam navigasi selama fase pencarian di bawah air."

Sebelumnya disebutkan, Boeing 777-200 ER nahas itu dioperasikan secara autopilot dari busur pertama -- sesaat setelah MH370 berbelok ke selatan melewati ujung Pulau Sumatera hingga busur ketujuh di selatan Hindia Belanda -- yang dianggap lokasi paling mungkin di mana MH370 kehabisan bahan bakar dan membanting badannya ke samudera.

Foto dok. Liputan6.com


Hampir 7 bulan berlalu sejak kecelakaan, pencari masih yakin akan menemukan MH370 di zona prioritas, di mana pesawat terakhir terhubung dengan stasiun darat melalui komunikasi satelit.

Apa yang sebenarnya terjadi pada MH370, tak ada yang tahu pasti. Sejumlah teori, spekulasi, berseliweran. Namun, ahli dan tim pencari tak mau menambah kesimpangsiuran informasi, sebelum duduk perkara jelas. Itu dilakukan demi menghormati keluarga mereka yang ikut lenyap bersama pesawat. (Tnt)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya