Liputan6.com, Jakarta Kepadatan di dalam kereta api menjadi sarang bagi penyebaran virus dan bakteri. Kepadatan kereta api yang terkadang melebihi batas maksimum, membuat virus dan bakteri dari satu individu ke individu lain akan sangat cepat menyebar.
Ada korelasi langsung antara pengguna kereta api dan transportasi umum lainnya dengan pengembangan infeksi pernapasan akut (ISPA). Jumlahnya, enam kali lebih besar ketimbang tempat lainnya.
Risiko penularan penyakit flu pun akan cepat menyebar selama musim panas dan hujan, di mana terjadi kelembaban mencapai titik tertinggi. Ditambah pula kedekatan antara satu penumpang dengan penumpang lainnya di dalam kereta api.
Seperti diketahui, flu dan pilek dapat tertular melalui udara dan tetesan air liur (bersin). Ketika satu individu dalam ruangan yang pengab dan padat mengalami batuk atau bersin, virus akan masuk ke dalam tubuh penumpang lain melalui udara yang masuk lewat hidung, mulut, dan mata.
Infeksi juga dapat menyebar ketika satu individu menutup mulut dan hidungnya dengan kedua tangan ketika bersin, kemudian menyentuh tiang, kursi atau pegangan yang ada di dalam kereta.
Seperti dikutip dari Health Me Up, Jumat (26/9/2014), risiko penyakit yang lebih parah seperti Tuberkulosis pun mengalami peningkatkan dalam ruang padat.
Meski begitu, Anda tidak perlu takut dan khawatir. Ada dapat mencegah agar kondisi itu tidak terjadi pada Anda. Berikut cara-cara pencegahannya;
- Bawalah selalu pembersih tangan untuk mendisinfeksi kedua tangan Anda ketika turun dari kereta.
- Jangan menyentuh wajah sampai Anda benar-benar sudah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Advertisement
- Pastikan bahwa tubuh Anda terhidrasi sepanjang hari. Minumlah banyak air untuk membersihkan racun dari tubuh Anda.
- Mengonsumsi makanan seperti yogurt, bawang putih, jahe, teh hitam, pepaya, dan makanan yang kaya vitamin C dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.
- Jika Anda sadar sedang mengalami flu dan pilek, bawalah saputangan untuk mencegah penyebaran ke penumpang lain.
