805 Juta Penduduk Bumi Masih Menderita Kelaparan

PBB melaporkan sekitar 805 juta penduduk dunia masih menderita kelaparan. 526 juta diantaranya berasal dari kawasan Asia.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 27 Sep 2014, 16:32 WIB
Kelaparan di Sudan (30/5/2014) (AFP Photo/CHARLES LOMODONG)

Liputan6.com, New York - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan sekitar 805 juta penduduk dunia masih menderita kelaparan. Padahal State of Food Insecurity (SOFI 2014) mengkonfirmasi adanya tren positif di mana jumlah penduduk kelaparan dunia terus berkurang hingga lebih dari 100 juta jiwa dalam 10 tahun terakhir.

Mengutip laman High Plains Journal, Sabtu (27/9/2014), laporan tersebut dirilis setiap tahun oleh Organisasi Pangan Dunia (FAO), International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan World Food Programme (WFP).

Tren secara keseluruhan terhadap pengurangan penderita kelaparan di negara berkembang menunjukkan adanya penguatan upaya di 2015. Hingga saat ini, 63 negara berkembang di dunia telah berhasil meraih target proporsi pengurangan penderita busung lapar.


"Ini merupakan bukti bahwa kita dapat memenangkan perang melawan kelaparan dan perlu menginspirasi lebih banyak negara di dunia untuk bergerak maju dan meminta bantuan internasional jika diperlukan," tutur masing-masing pimpinan organisasi yang terlibat dalam penelitian tersebut.

SOFI 2014 mencatat bahawa akses mendapatkan makanan terus meningkat dengan cepat dan signifikan di berbagai negara di dunia khususnya di Asia Tenggara dan Timur serta di Amerika Latin.

Meski terdapat sejumlah peningkatan di berbagai negara, tapi para penduduk di negara-negara Afrika justru semakin tertinggal mengenai penanganan kasus kelaparan. Satu dari empat penduduk di Afrika dipastikan menderita kekurangan gizi.

Sementara itu, Asia yang merupakan kawasan dengan penduduk terbanyak di dunia juga merupakan tuan rumah penampung penderita kelaparan terbesar di dunia. Jumlah penderita kelaparan di Asia tercatat mencapai 526 juta jiwa hingga saat ini.(Sis/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya